Jika Kesempurnaan Bersifat Universal, Berapa Persen Orang yang Akan Dianggap Sempurna?

Ilustrasi/republika.co.id

Jika kita mengandaikan bahwa konsep keindahan atau kesempurnaan yang bersifat fisik bersifat universal, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Pertama, manusia adalah makhluk yang kompleks dan memiliki banyak aspek yang berbeda. Menggabungkan semua atribut yang dianggap sempurna seperti keindahan fisik, kecerdasan, kebaikan, dan kesehatan mental menjadi satu individu, bisa sangat langka.

Misalnya, jika kita mengasumsikan hanya 1 persen dari populasi pria muda yang memiliki kombinasi semua atribut itu, maka kita harus memperhitungkan persentase tersebut dengan populasi pria di dunia. Menurut perkiraan terkini, populasi pria di dunia adalah sekitar 50% dari total populasi dunia yang sekitar 7,9 miliar orang, dan berarti sekitar 3,95 miliar orang.

Jika kita menggunakan angka 1 persen sebagai asumsi, akan ada sekitar 1 persen dari 3,95 miliar orang yang memenuhi kriteria tersebut, yang setara dengan sekitar 39,5 juta orang. Namun, ini hanya perkiraan kasar dengan menggunakan angka yang dibuat-buat, dan harus diperhatikan bahwa ini hanya mengasumsikan bahwa hanya 1 persen pria muda yang memenuhi semua kriteria tersebut.

Selain itu, konsep keindahan dan kesempurnaan dapat berbeda-beda dalam budaya dan konteks sosial yang berbeda. Standar keindahan dan kesempurnaan yang diakui secara universal mungkin berbeda-beda di berbagai negara atau kelompok masyarakat.

Dalam konteks ilmiah, sulit untuk memberikan angka yang tepat untuk persentase keberadaan orang yang sempurna semacam itu, karena definisi dan penilaian kesempurnaan itu sendiri bersifat subjektif dan tergantung pada preferensi individu dan norma-norma sosial yang berlaku. Selain itu, manusia adalah makhluk yang kompleks dengan banyak dimensi, sehingga memadukan semua atribut yang dianggap sempurna menjadi satu individu adalah hal yang sangat langka.

Hmm... ada yang mau menambahkan?