Apa yang Disebut Tulisan Cuneiform?

Ilustrasi/bbc.com
Tulisan Cuneiform adalah sistem tulisan tertua yang diketahui dalam sejarah manusia. Tulisan ini dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia (kini wilayah Irak) pada sekitar tahun 3.200 SM. Nama "cuneiform" berasal dari bahasa Latin, yang berarti "tulisan berbentuk koin" atau "tulisan bertumpuk".

Cuneiform menggunakan tanda-tanda geometris yang terukir pada lempengan tanah liat dengan menggunakan ujung tumpul dari tongkat yang disebut stilus. Tanda-tanda tersebut berbentuk segitiga, lingkaran, garis, dan bentuk lainnya. Dalam bentuk awalnya, cuneiform terdiri dari gambar yang merepresentasikan objek-objek fisik, seperti manusia, hewan, dan alat. Namun, seiring waktu, tanda-tanda ini berkembang menjadi tanda-tanda abstrak yang mewakili bunyi dan kata-kata.

Sistem tulisan cuneiform memiliki keunggulan besar karena mampu merekam bahasa Sumeria, yang sangat kompleks dan kaya kosakata. Cuneiform digunakan untuk menulis berbagai jenis teks, termasuk catatan sejarah, hukum, mitologi, puisi, dan surat-surat. Selain Sumeria, bangsa-bangsa di wilayah Mesopotamia seperti Babilonia, Asyur, dan Akkadia juga menggunakan cuneiform.

Penggunaan cuneiform tidak terbatas pada tulisan pada lempengan tanah liat. Tulisan ini juga dapat ditemukan pada batu, tablet perunggu, cylinder seal, dan bahkan pada benda-benda seni seperti relief dan patung. Masyarakat Mesopotamia menggunakan cuneiform untuk tujuan administratif, keagamaan, dan komunikasi. Karena itu, tulisan ini penting untuk memperkuat administrasi negara, mencatat transaksi perdagangan, menyimpan catatan keagamaan, dan mempertahankan catatan sejarah.

Tulisan cuneiform memiliki sejumlah kelebihan, tetapi juga beberapa tantangan. Kelebihan utamanya adalah fleksibilitas yang memungkinkan penggunaan dalam menulis berbagai bahasa menggunakan satu sistem tulisan. Ini berarti bahwa berbagai bangsa di Mesopotamia dapat menggunakan cuneiform untuk merekam bahasa mereka sendiri. 

Namun, karena kompleksitasnya, hanya segelintir orang terlatih yang mampu membaca dan menulis dalam cuneiform. Pada awalnya, hanya para imam, pegawai pemerintah, dan kalangan elit yang memiliki akses terhadap pendidikan memadai untuk mempelajari sistem tulisan ini.

Cuneiform terus digunakan selama lebih dari 3.000 tahun, dan selama periode tersebut mengalami perubahan dan adaptasi. Namun, akhirnya, dengan hilangnya kebudayaan dan bahasa Akkadia, penggunaan cuneiform juga menghilang pada sekitar abad ke-1 Masehi. Penggantinya adalah sistem tulisan yang menggunakan abjad, seperti alfabet yang digunakan saat ini.

Tulisan cuneiform memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Penemuan dan dekripsi sistem tulisan ini oleh para ahli arkeologi modern telah memberi wawasan mendalam tentang kehidupan, budaya, dan sejarah bangsa-bangsa Mesopotamia kuno. Studi cuneiform membantu kita memahami peradaban yang jadi cikal bakal perkembangan lebih lanjut dalam sejarah manusia, termasuk sistem hukum, perdagangan, agama, dan perkembangan sastra.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 6045544219487235189

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item