Apa yang Disebut Thanatosis atau Kematian Palsu?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/04/apa-yang-disebut-thanatosis-atau.html
![]() |
Ilustrasi/cabinetofcuriosities-greenfingers.blogspot.com |
Thanatosis, juga dikenal sebagai "kematian palsu" atau "kematian pura-pura", adalah perilaku defensif yang dilakukan beberapa hewan untuk meniru atau mensimulasikan kematian sebagai respons terhadap ancaman atau predator. Dalam kondisi ini, hewan berpura-pura mati dengan mengatur tubuh dalam posisi kaku, tidak merespons rangsangan eksternal, dan menahan diri dari gerakan atau respons apapun.
Perilaku thanatosis dimaksudkan untuk mengelabui predator dan membuatnya berpikir bahwa mangsanya telah mati, sehingga mengurangi kemungkinan serangan atau perburuan lebih lanjut. Ini adalah strategi bertahan hidup yang efektif karena sebagian besar predator cenderung memburu hewan hidup dan tidak tertarik pada mangsa yang sudah mati.
Contoh terkenal dari thanatosis adalah serangga, terutama serangga seperti kumbang dan belalang. Ketika terancam, beberapa spesies serangga akan jatuh (menjatuhkan diri) ke tanah, kemudian berpura-pura mati. Mereka mengatur tubuh agar kaku dan diam, dengan anggota tubuh yang ditarik ke dalam.
Beberapa serangga juga dapat menggulung tubuh mereka atau menyembunyikan ekor untuk memperkuat ilusi kematian. Serangga yang melakukan thanatosis menunjukkan respons minimum terhadap rangsangan eksternal, seperti sentuhan atau goyangan tanaman tempat mereka berada.
Salah satu contoh serangga yang melakukan thanatosis adalah kumbang keluarga Cerambycidae, yang dikenal sebagai kumbang berwarna cerah. Ketika terancam atau diserang, kumbang ini akan terjatuh dari tempat mereka, kemudian berpura-pura mati. Mereka akan mengatur tubuh jadi kaku dan diam, dengan kaki-kaki tertarik ke dalam. Beberapa spesies kumbang ini bahkan dapat mengeluarkan cairan tubuh yang menghasilkan bau tidak enak sebagai tambahan untuk mengusir predator.
Selain serangga, beberapa spesies reptil juga menggunakan thanatosis sebagai strategi pertahanan. Misalnya beberapa spesies kadal dan ular dapat berpura-pura mati dengan menggeliat atau melingkar dalam posisi tertentu, mengangkat kepala, dan bahkan mengeluarkan bau tidak sedap untuk menakuti predator atau membuatnya berpikir bahwa mereka tidak layak jadi mangsa potensial.
Selain serangga dan reptil, beberapa spesies burung, mamalia kecil, dan amfibi juga menggunakan thanatosis sebagai respons terhadap ancaman. Misalnya beberapa spesies burung pengicau seperti burung robin dan burung pipit dapat berpura-pura mati dengan mengatur tubuh dalam posisi diam dan menahan diri dari gerakan apapun saat terancam oleh predator.
Hmm... ada yang mau menambahkan?