Sebelum Ada Gula, Bagaimana Manusia Memberi Rasa Manis Pada Makanan atau Minuman?

Ilustrasi/blibli.com
Sebelum penemuan gula, manusia telah mencari berbagai cara untuk memberi rasa manis pada makanan dan minuman. Salah satu cara adalah dengan menggunakan madu, yaitu cairan manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Penggunaan madu sebagai pemanis telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu oleh manusia kuno di Mesir, Yunani, dan Romawi.

Selain madu, manusia kuno juga menggunakan berbagai bahan lain sebagai pengganti gula. Contohnya di Asia Tenggara, gula kelapa telah jadi pilihan utama sebagai pengganti gula sejak lama. Gula kelapa dibuat dengan cara merebus nira, yaitu cairan manis yang dihasilkan dari tanaman kelapa, hingga mengental dan mengkristal. Selain itu, buah-buahan seperti kurma, anggur, dan pisang juga digunakan sebagai pemanis alami.

Beberapa tanaman dan rempah-rempah juga digunakan sebagai pengganti gula. Contohnya kayu manis, yang memiliki rasa manis alami, telah digunakan oleh orang India dan Tiongkok kuno sebagai bahan pemanis dan pengobatan selama berabad-abad. Daun stevia, yang berasal dari Amerika Selatan, juga memiliki rasa manis alami dan telah digunakan sebagai pengganti gula sejak lama oleh penduduk asli di sana.

Namun, penggunaan bahan pemanis alami pada saat itu hanya terbatas pada kalangan tertentu, seperti para bangsawan dan kaum kaya. Kebanyakan orang pada masa lalu mengonsumsi makanan yang kurang manis atau bahkan tanpa pemanis sama sekali.

Dengan penemuan gula pada abad ke-5 SM di India, penggunaan gula sebagai pemanis semakin meluas dan jadi lebih terjangkau bagi masyarakat umum. Dari India, penggunaan gula menyebar ke Timur Tengah, Afrika Utara, dan akhirnya ke Eropa pada abad ke-11. Sejak saat itu, gula jadi bahan pemanis yang paling umum digunakan, dan memainkan peran penting dalam industri makanan dan minuman sampai saat ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Makanan & Minuman 2986035754715195116

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item