Siapakah Tiberius?

Ilustrasi/thought.co
Tiberius Claudius Nero, lebih dikenal sebagai Tiberius, adalah kaisar kedua Romawi yang memerintah dari tahun 14 M hingga 37 M. Ia lahir pada 16 November 42 SM di Roma, sebagai putra Tiberius Claudius Nero dan Livia Drusilla. 

Tiberius merupakan anggota keluarga kekaisaran yang terkemuka, dan ia adalah anak dari pernikahan pertama ibunya sebelum menikah dengan Augustus, kaisar pertama Roma. Sejak muda, Tiberius dipersiapkan untuk menjalani kehidupan politik, meskipun ia mengalami berbagai kesulitan dan ketegangan dalam hubungan keluarganya.

Tiberius mulai mendapatkan perhatian ketika ia diangkat sebagai jenderal militer yang sukses. Ia berpartisipasi dalam berbagai kampanye militer, termasuk pertempuran di daerah yang sekarang menjadi Jerman dan Pannonia. Keberhasilannya di medan perang membangun reputasinya sebagai pemimpin yang mampu dan strategis. Namun, meskipun memiliki keterampilan militer yang baik, Tiberius merasa tertekan oleh harapan dan tuntutan yang diletakkan padanya oleh keluarga dan masyarakat, terutama oleh Augustus.

Setelah kematian Augustus pada tahun 14 M, Tiberius diangkat sebagai kaisar. Pada awal pemerintahannya, ia berusaha melanjutkan kebijakan Augustus dan menjaga stabilitas di dalam kekaisaran. Tiberius dikenal sebagai pemimpin yang cermat dan berhati-hati, tetapi, seiring berjalannya waktu, ia semakin terasing dan skeptis terhadap orang-orang di sekitarnya. Ketidakpercayaan ini semakin meningkat ketika ia menghadapi berbagai konspirasi dan ancaman terhadap kekuasaannya.

Salah satu aspek mencolok dari pemerintahan Tiberius adalah kebijakan politiknya yang represif. Ia memperkenalkan sistem delator, yang memungkinkan individu untuk melaporkan orang lain atas tuduhan pengkhianatan. Kebijakan ini menyebabkan ketakutan di kalangan elit Romawi dan menciptakan suasana ketidakpastian. Banyak orang yang dituduh tanpa bukti cukup dan dihukum mati, sehingga menjadikan pemerintahan Tiberius terkenal dengan penindasan dan ketidakadilan.

Tiberius juga dikenal karena kecenderungannya menarik diri dari kehidupan publik. Pada tahun 26 M, ia meninggalkan Roma dan pindah ke pulau Capri, di mana ia menghabiskan waktu, jauh dari urusan politik. Selama masa ini, kekuasaan politiknya semakin diambil alih oleh para penasihat dan jenderal, yang sering kali bertindak atas nama kaisar. Meskipun ia tetap sebagai kaisar, keputusan penting sering kali diambil tanpa keterlibatannya langsung, yang semakin mengurangi otoritasnya.

Kehidupan pribadi Tiberius juga penuh kontroversi. Ia memiliki hubungan yang rumit dengan anggota keluarganya, termasuk anak tirinya, Germanicus, yang dianggap sebagai pesaingnya. Ketika Germanicus meninggal secara misterius, banyak yang percaya bahwa Tiberius terlibat dalam kematiannya. Hubungan dengan para wanita juga menjadi sorotan, dan ia dikenal karena kebiasaan hidup yang tertutup dan eksentrik, terutama selama masa tinggalnya di Capri.

Meskipun pemerintahan Tiberius penuh dengan ketegangan, ia tetap berhasil mempertahankan stabilitas di dalam kekaisaran. Ia melanjutkan beberapa reformasi yang dilakukan oleh Augustus dan menjaga kekuatan militer Romawi. Namun, warisannya sering kali dipandang negatif karena penindasan dan kebijakan represifnya. Banyak sejarawan menggambarkan Tiberius sebagai sosok yang tragis, seorang pemimpin cerdas namun terjebak dalam paranoia dan ketidakpercayaan.

Tiberius meninggal pada 16 Maret 37 M, dan setelah kematiannya ia digantikan oleh Caligula, yang merupakan keponakannya. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 5077316450316356760

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item