Bagaimana Konsep Ajaran Zoroastrianisme?

https://www.belajarsampaimati.com/2025/02/bagaimana-konsep-ajaran-zoroastrianisme.html
![]() |
Ilustrasi/bbc.com |
Zoroastrianisme didirikan oleh Zoroaster atau Zarathustra di Persia (sekarang Iran) sekitar 3.500 tahun yang lalu. Agama ini berfokus pada dualisme antara kebaikan dan kejahatan, dengan Tuhan yang disebut Ahura Mazda sebagai pencipta dan simbol kebaikan. Dalam kepercayaan Zoroastrian, dunia ini adalah arena pertempuran antara kebaikan (Asha) dan kejahatan (Druj).
Salah satu aspek penting dalam Zoroastrianisme adalah keyakinan bahwa setelah kematian, jiwa manusia melakukan perjalanan. Dalam ajaran ini, ada konsep tentang "Chinvat Bridge" atau Jembatan Penilaian. Setelah seseorang meninggal, jiwa mereka akan dihadapkan pada penilaian berdasarkan tindakan mereka selama hidup. Jika jiwa tersebut dianggap baik, mereka akan dapat menyeberangi jembatan menuju surga. Namun, jika tidak, jiwa tersebut akan jatuh ke dalam kegelapan atau neraka.
Zoroastrianisme sangat menghargai elemen alam, seperti api, air, tanah, dan udara. Api, misalnya, dianggap sebagai simbol kebenaran dan kehadiran Tuhan. Ritual dan upacara sering kali dilakukan di depan api suci, yang diyakini membawa jiwa lebih dekat kepada Ahura Mazda.
Zoroastrianisme mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memilih jalan yang benar dan berkontribusi pada kebaikan di dunia. Agama ini mengajak pengikutnya untuk merenungkan tindakan mereka dan berusaha untuk hidup sesuai prinsip-prinsip kebaikan, sehingga pada akhirnya jiwa mereka dapat terbang menuju cahaya dan kedamaian.
Hmm... ada yang mau menambahkan?