Siapakah Al-Jabiri?
https://www.belajarsampaimati.com/2024/12/siapakah-al-jabiri.html
Ilustrasi/tafsiralquran.id |
Mohammed Abed al-Jabri, yang lebih dikenal sebagai al-Jabiri, adalah seorang filsuf, intelektual, dan pemikir Maroko, yang lahir pada 1936 dan meninggal pada tahun 2010. Dia diakui secara luas sebagai salah satu pemikir Arab kontemporer yang paling berpengaruh dalam bidang filsafat politik dan sosial.
Al-Jabiri tumbuh dalam lingkungan intelektual dan politik yang dinamis di Maroko, di mana ia terlibat dalam gerakan nasionalis dan terinspirasi oleh gagasan kebebasan, kemandirian, dan perubahan sosial. Pemikiran dan karya al-Jabiri didasarkan pada pemahaman Islam dan pandangan kritis terhadap tradisi Arab, termasuk tradisi intelektual dan politik.
Salah satu karya utama al-Jabiri adalah "Kritik atas Pemikiran Arab Kontemporer", yang dipublikasikan dalam tiga volume antara tahun 1980 dan 2002. Dalam karya ini, al-Jabiri menyajikan analisis kritis terhadap tradisi pemikiran Arab modern, menyoroti kebutuhan untuk memperbarui pendekatan dan memperkenalkan gagasan-gagasan baru yang sesuai dengan konteks dan tuntutan zaman.
Al-Jabiri mengkritik pemikiran Arab kontemporer karena kekurangan dalam melakukan dialog kritis dengan pemikiran Barat, serta kurangnya kemandirian dalam pemikiran dan kesadaran intelektual. Dia menekankan pentingnya memperbarui dan mengembangkan tradisi pemikiran Arab sendiri, berdasarkan pada pendekatan metodologis yang kritis dan analitis.
Salah satu konsep yang sentral dalam pemikiran al-Jabiri adalah konsep "pembaruan" (tajdid) dan "pemikiran kritis" (ta'arud al-fikr). Al-Jabiri menekankan pentingnya memperbarui pemikiran Arab dan Islam dalam konteks modern, mengambil inspirasi dari nilai-nilai universal, ilmu pengetahuan, dan perkembangan sosial.
Selain itu, al-Jabiri juga menekankan perlunya mengembangkan pendekatan kritis dalam pemikiran Arab, yang mampu mengatasi penyalahgunaan agama dan otoritas, serta mempromosikan pemahaman yang lebih kritis dan inklusif terhadap ajaran Islam. Dia menekankan pentingnya menghargai nilai-nilai demokrasi, kemerdekaan berpikir, dan hak asasi manusia dalam konteks budaya dan agama Arab.
Pemikiran al-Jabiri tidak hanya berfokus pada aspek teoretis, tetapi juga berusaha untuk memperbarui praksis politik dan sosial. Dia memperjuangkan demokratisasi, partisipasi publik, dan pengakuan hak-hak individu dalam masyarakat Arab. Pemikiran dan karya al-Jabiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemikiran politik dan sosial di dunia Arab, serta menjadi sumber inspirasi bagi banyak pemikir dan aktivis.
Namun, pemikiran al-Jabiri juga mendapat kritik dari berbagai pihak. Beberapa menganggap pendekatannya terlalu terikat pada tradisi Arab dan agama Islam, sementara yang lain menuduhnya tidak cukup radikal dalam mempertanyakan struktur politik dan sosial yang ada. Meskipun demikian, warisan intelektual al-Jabiri tetap relevan dan berperan dalam membuka ruang untuk pemikiran kritis, reformasi, dan perubahan sosial di dunia Arab.
Hmm... ada yang mau menambahkan?