Apa atau Siapa yang Disebut Kaum Incel?
https://www.belajarsampaimati.com/2024/11/apa-atau-siapa-yang-disebut-kaum-incel.html?m=0
Ilustrasi/crestresearch.ac.uk |
Kaum Incel (singkatan dari involuntary celibate) adalah sebuah subkultur online yang terbentuk di komunitas internet pada awal 2000-an. Kaum incel terdiri dari individu-individu pria yang merasa tidak mampu menarik minat atau terlibat dalam hubungan seksual atau romantis dengan lawan jenis, dan mereka merasa frustrasi, marah, dan tidak puas dengan situasi ini.
Mereka menyebut diri "incel" karena merasa tidak memiliki kontrol atas kehidupan seksual mereka, dan bahwa hal ini terjadi karena kurangnya ketertarikan dari pihak lawan jenis. Kaum incel sering berbagi cerita dan pengalaman mereka dalam forum online, saling memberikan dukungan, dan berdiskusi tentang teori-teori mereka tentang ketidakadilan gender dan dinamika hubungan antara pria dan wanita.
Namun, sesuatu yang awalnya dimulai sebagai kelompok yang mencari dukungan dan pengertian, seiring waktu berubah jadi subkultur yang makin terpolarisasi dan penuh kebencian terhadap wanita. Beberapa anggota kaum incel secara terbuka mengekspresikan sikap seksis, misoginis, dan bahkan kekerasan terhadap wanita. Mereka sering memandang wanita sebagai objek seksual yang hanya tertarik pada pria tampan atau kaya, dan merasa bahwa mereka tidak memiliki peluang untuk menjalin hubungan romantis atau seksual.
Beberapa teori dan keyakinan yang dikembangkan oleh kaum incel termasuk "blackpill" dan "lookism". Mereka percaya bahwa penampilan fisik adalah faktor penentu utama dalam menarik minat lawan jenis, dan bahwa mereka yang dianggap "kurang menarik" tidak akan pernah mendapatkan pasangan. Pandangan ini menciptakan sikap negatif terhadap diri sendiri, dan sering kali memperburuk rasa putus asa dan ketidakpuasan mereka.
Seiring perkembangan teknologi dan media sosial, subkultur incel juga makin mendapatkan perhatian luas dan terkadang dikaitkan dengan tindakan kekerasan. Beberapa anggota kaum incel terlibat dalam serangan, yang mereka lakukan sebagai bentuk balas dendam terhadap masyarakat yang mereka anggap tidak adil terhadap mereka.
Namun, tentu saja, tidak semua individu yang mengidentifikasi diri sebagai incel memiliki pandangan atau perilaku yang ekstrem. Banyak yang hanya mencari dukungan dan pemahaman atas situasi mereka yang sulit. Meski begitu, tindakan kekerasan dan kebencian yang dilakukan oleh segelintir individu incel telah menyoroti pentingnya mencegah penyebaran ideologi ekstrem, dan mempromosikan hubungan yang sehat dan pengertian antara pria dan wanita.
Hmm... ada yang mau menambahkan?