Berapa Maksimal Suara yang Dapat Ditoleransi Manusia?

Ilustrasi/hearlife.co.id
Manusia memiliki batas toleransi terhadap suara yang diukur dalam satuan desibel (dB). Secara umum, batas kritis pendengaran manusia adalah 90 desibel. Jika seseorang terpapar suara di atas batas ini, risiko kerusakan pendengaran meningkat secara signifikan. 

Suara yang lebih keras dari 90 dB, seperti suara mesin pesawat terbang atau konser musik rock, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga jika terpapar dalam waktu lama.

Paparan suara di atas 95 dB dalam jangka waktu yang lama dapat merusak sistem pendengaran manusia. Misalnya, suara dari pengering rambut dan blender sudah termasuk dalam kategori suara yang terlalu keras, dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta potensi kerusakan pendengaran.

Batas toleransi ini penting untuk dipahami, terutama dalam konteks lingkungan yang bising. Suara yang terlalu keras tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat memicu stres dan masalah kesehatan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Selain itu, sensitivitas terhadap suara dapat bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin lebih peka terhadap kebisingan dan dapat merasakan ketidaknyamanan pada tingkat desibel yang lebih rendah. Karena itu, penting untuk menjaga lingkungan agar tetap nyaman dan tidak bising, terutama di area publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

Dalam konteks penggunaan pengeras suara, seperti TOA, penting untuk mengatur volume agar tidak melebihi batas toleransi ini. Penggunaan yang bijak dan bertanggung jawab dapat membantu mencegah dampak negatif dari kebisingan, baik bagi pendengar maupun masyarakat sekitar.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Iptek 5710419373979362878

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item