Bagaimana Latar Belakang Pertempuran Bulge?

Ilustrasi/wallpaperbetter.com
Pertempuran Bulge, yang juga dikenal sebagai Pertempuran Ardennes, adalah salah satu pertempuran terpenting dalam Perang Dunia II yang terjadi di Front Barat pada musim dingin 1944-1945. Pertempuran ini berlangsung di wilayah Ardennes di Belgia, Luksemburg, dan Prancis timur, dan melibatkan pasukan Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

Pada Desember 1944, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Dwight D. Eisenhower sedang dalam proses menyerbu Jerman melalui Front Barat. Pasukan Sekutu merasa yakin bahwa Jerman dalam posisi yang lemah dan sedang mengalami kekalahan. Namun, Adolf Hitler merencanakan serangan balik yang akan membalikkan keadaan perang.

Pada 16 Desember 1944, pasukan Jerman meluncurkan serangan besar-besaran di wilayah Ardennes. Serangan ini melibatkan sekitar 200.000 tentara Jerman dan menggunakan taktik kejutan serta pemanfaatan kondisi cuaca yang buruk. Pertempuran ini diberi nama "Bulge" karena garis pertahanan Sekutu yang ditekan oleh serangan Jerman membentuk lekukan di peta.

Pasukan Jerman berhasil merebut beberapa kota dan meregangkan garis pertahanan Sekutu. Mereka berharap dapat memisahkan pasukan Amerika Serikat dan Inggris, serta merebut pelabuhan Antwerp yang merupakan sumber pasokan penting bagi Sekutu. Serangan Jerman awalnya mencapai kesuksesan, menciptakan kantong-kantong terisolasi dan menimbulkan kekacauan di tengah pasukan Sekutu.

Namun, pasukan Amerika Serikat melakukan perlawanan yang gigih dan melancarkan serangan balik. Meskipun terkepung dan kekurangan pasokan, mereka mempertahankan posisi mereka dan mencegah Jerman mencapai tujuan strategis. Pasukan Sekutu mulai mengerahkan pasukan cadangan dan memperkuat garis pertahanan mereka.

Selama beberapa minggu pertempuran sengit, pasukan Sekutu berhasil menghentikan kemajuan pasukan Jerman. Faktor-faktor seperti kekuatan udara Sekutu, cuaca yang membaik, dan kekurangan pasokan Jerman akhirnya berdampak negatif pada usaha Jerman dalam Pertempuran Bulge.

Pada akhir Januari 1945, pasukan Sekutu berhasil memulihkan garis pertahanan mereka, dan memotong lekukan yang dibentuk oleh serangan Jerman. Mereka melancarkan serangan balik yang kuat dan menghancurkan pasukan Jerman yang terjepit di dalam Bulge. Pada Februari 1945, pasukan Sekutu telah mengembalikan garis pertahanan mereka ke posisi semula sebelum serangan Jerman.

Pertempuran Bulge memiliki dampak signifikan dalam Perang Dunia II. Pertama, serangan Jerman ini memperlihatkan bahwa meskipun dalam keadaan terdesak, Jerman masih bisa melancarkan serangan efektif dan mengejutkan. Kedua, pertempuran ini memperlambat kemajuan Sekutu dalam merebut Jerman, karena pasukan Sekutu harus menghabiskan waktu dan sumber daya untuk memulihkan garis pertahanan mereka.

Pertempuran Bulge juga menelan korban yang besar, baik di pihak Jerman maupun Sekutu. Pasukan Sekutu menderita sekitar 80.000 korban (tewas, terluka, atau hilang), sementara pasukan Jerman mengalami sekitar 100.000 korban.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 4649567815656042736

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item