Apa Itu Skandal Kalung yang Melibatkan Marie Antoinette?

Ilustrasi/liputan6.com
Skandal Kalung adalah salah satu peristiwa paling terkenal dan kontroversial yang melibatkan nama Marie Antoinette sebelum Revolusi Prancis. Skandal ini tidak hanya merusak reputasi Marie Antoinette, tetapi juga memperburuk citra monarki Prancis di mata rakyat. Meskipun Marie Antoinette tidak terlibat langsung dalam skandal ini, namanya digunakan secara manipulatif dalam skema penipuan yang kompleks. 

Latar belakang Skandal Kalung

Kalung tersebut adalah perhiasan yang sangat mewah dan terdiri dari 647 butir berlian besar, yang dirancang oleh pembuat perhiasan terkenal di Paris, Charles Böhmer dan Paul Bassenge, pada tahun 1770-an. Kalung ini awalnya dipesan oleh Raja Louis XV untuk selirnya, Madame du Barry.

Namun, Raja Louis XV meninggal pada tahun 1774 sebelum kalung itu selesai, dan Madame du Barry jatuh dari kekuasaan. Akibatnya, kalung tersebut tetap berada di tangan para pembuat perhiasan.

Setelah kematian Louis XV, para pembuat perhiasan mencoba menjual kalung tersebut kepada Ratu baru, Marie Antoinette, yang terkenal dengan kecintaannya pada perhiasan dan barang mewah. Namun, Marie Antoinette menolak untuk membelinya karena kalung tersebut terlalu mahal (sekitar 1,6 juta livre, setara dengan jutaan dolar saat ini) dan dianggap boros mengingat situasi keuangan negara yang buruk.

Peran Jeanne de La Motte

Jeanne de La Motte adalah seorang wanita bangsawan Prancis miskin yang mengaku sebagai keturunan dari keluarga Valois. Dia merancang rencana untuk mendapatkan kalung berlian tersebut dengan cara penipuan.

Jeanne bersekongkol dengan Kardinal Louis de Rohan, seorang bangsawan yang ingin mendapatkan kembali status dan pengaruhnya di istana, setelah jatuh karena suatu skandal di masa lalu.

Jeanne meyakinkan Kardinal Rohan bahwa dia memiliki hubungan baik dengan Ratu Marie Antoinette dan bisa membantunya mendapatkan kembali dukungan Ratu. Dia menunjukkan surat-surat palsu yang tampaknya berasal dari Ratu Marie Antoinette, yang menyatakan keinginan Ratu untuk membeli kalung tersebut secara rahasia untuk menghindari kritik publik karena pembelian yang boros.

Jeanne bahkan mengatur pertemuan malam hari antara Kardinal Rohan dan seorang wanita yang menyamar sebagai Ratu di taman istana Versailles untuk memperkuat kebohongannya.

Terperdaya oleh rencana Jeanne, Kardinal Rohan setuju untuk menjadi perantara dan menjamin pembelian kalung untuk "Ratu". Dia mengatur agar kalung itu dibeli dengan angsuran atas nama Ratu, yang katanya akan membayar kembali secara bertahap.

Terungkapnya penipuan

Ketika cicilan pertama jatuh tempo dan tidak dibayar, para pembuat perhiasan mendekati Ratu Marie Antoinette secara langsung untuk menagih, dan di sinilah penipuan tersebut terungkap. Ratu terkejut dan menyangkal pernah memesan atau menerima kalung itu.

Skandal ini kemudian diselidiki oleh otoritas kerajaan, dan Jeanne, bersama komplotannya, ditangkap.

Skandal ini menjadi bahan perbincangan publik yang luas, dan persidangan atas kasus ini diadakan secara terbuka, menarik perhatian besar dari masyarakat dan pers.

Jeanne de La Motte dinyatakan bersalah atas penipuan, dan dihukum cambuk, dipermalukan di depan umum, dan dipenjara. Kardinal Rohan, yang ternyata korban penipuan, dibebaskan, tetapi skandal ini mencoreng reputasinya dan membuatnya jatuh.

Dampak terhadap reputasi Marie Antoinette

Meskipun Marie Antoinette terbukti tidak bersalah, namanya sudah dikaitkan dengan skandal tersebut, dan publik yang sudah marah melihatnya sebagai simbol monarki yang boros dan korup.

Skandal kalung ini memperkuat citra negatif Marie Antoinette sebagai "Madame Déficit", dan menambah sentimen anti-monarki yang berkembang pesat menjelang Revolusi Prancis.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 6095453964343220228

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item