Bagaimana Asal Usul Kartu Lebaran?
https://www.belajarsampaimati.com/2024/09/bagaimana-asal-usul-kartu-lebaran.html?m=0
Ilustrasi/serbabisnis.com |
Kartu Lebaran adalah salah satu tradisi populer dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri di banyak negara Muslim. Kartu ini digunakan sebagai cara untuk mengucapkan selamat Idul Fitri, mempererat hubungan sosial, dan saling berbagi kebahagiaan. Asal usul Kartu Lebaran dapat ditelusuri hingga ke abad ke-19, ketika penggunaan kartu ucapan mulai populer di dunia Barat.
Pada awalnya, Kartu Lebaran tidak memiliki bentuk atau format yang tetap. Masyarakat Muslim biasa saling mengirimkan surat atau pesan singkat yang berisi ucapan selamat Idul Fitri kepada keluarga, teman, dan tetangga. Namun, dengan berkembangnya teknologi cetak dan perkembangan industri percetakan pada abad ke-19, kartu ucapan jadi lebih umum dan mudah diakses oleh masyarakat.
Pada saat itu, kartu ucapan Idul Fitri mulai diproduksi secara massal dengan desain yang bervariasi. Kartu ini umumnya terbuat dari kertas dan dilengkapi gambar-gambar yang berhubungan dengan Idul Fitri, seperti masjid, bunga, ornamen Islami, dan kaligrafi Arab. Isi kartu tersebut umumnya berisi ucapan selamat Idul Fitri yang diiringi doa dan harapan baik.
Pada awalnya, produksi Kartu Lebaran dilakukan oleh industri percetakan di negara Barat seperti Inggris dan Jerman. Namun, seiring penyebaran Islam di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Malaysia, tradisi ini mulai diterima dan diadopsi oleh masyarakat Muslim di negara-negara tersebut. Industri percetakan lokal kemudian mulai memproduksi Kartu Lebaran yang menggambarkan budaya, tradisi, dan kehidupan Muslim setempat.
Seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan internet, tradisi mengirim Kartu Lebaran juga beradaptasi dengan perkembangan zaman. Banyak orang sekarang menggunakan platform media sosial dan aplikasi pesan instan untuk mengirimkan ucapan selamat Idul Fitri secara digital, seperti melalui pesan teks, email, atau posting di media sosial. Namun, Kartu Lebaran tradisional masih populer dan dipertahankan sebagai bagian dari tradisi.
Hmm... ada yang mau menambahkan?