Mengapa Marie Antoinette Mengucapkan ‘Let Them Eat Cake’?

Ilustrasi/tribunnews.com
Mitos "Let Them Eat Cake" (dalam bahasa Prancis, "Qu'ils mangent de la brioche") sering dikaitkan dengan Marie Antoinette, Ratu Prancis yang terkenal, dan digunakan sebagai contoh ketidaktahuan serta ketidakpedulian bangsawan terhadap penderitaan rakyat jelata selama masa sebelum Revolusi Prancis. Namun, sebenarnya, tidak ada bukti sejarah yang mendukung bahwa Marie Antoinette pernah mengucapkan kata-kata ini.

Ungkapan "Qu'ils mangent de la brioche" secara harfiah berarti "Biarkan mereka makan brioche." Brioche adalah sejenis roti yang lebih lembut dan manis dibandingkan roti biasa, dan dianggap sebagai makanan mewah pada waktu itu.

Ungkapan itu digunakan untuk menggambarkan bagaimana seorang bangsawan merespons berita bahwa para petani tidak memiliki roti untuk dimakan. Ungkapan itu menunjukkan kurangnya pemahaman atau ketidakpedulian total terhadap kenyataan bahwa jika orang tidak mampu membeli roti, mereka pasti juga tidak mampu membeli brioche.

Asal mula klaim

Mitos ini pertama kali dikaitkan dengan seorang "ratu besar" oleh filsuf Prancis, Jean-Jacques Rousseau, dalam buku "Confessions," yang ditulis pada tahun 1760-an tetapi diterbitkan setelah kematian Rousseau pada tahun 1782. Rousseau menceritakan kisah ini sekitar tahun 1740-an, yang berarti sebelum Marie Antoinette tiba di Prancis pada tahun 1770.

Dalam bukunya, Rousseau tidak menyebutkan nama Marie Antoinette; dia hanya menyebutkan "seorang ratu besar". Ada teori bahwa Rousseau mungkin merujuk pada istri Louis XIV, Maria Theresa dari Spanyol, atau seorang bangsawan Prancis lainnya.

Mengapa dihubungkan dengan Marie Antoinette?

Marie Antoinette telah menjadi simbol segala sesuatu yang salah dengan monarki Prancis oleh musuh-musuhnya. Dia sering digambarkan sebagai orang yang boros, tidak peduli, dan mewah, yang dianggap hidup di atas penderitaan rakyat Prancis.

Ketika sentimen anti-monarki meningkat menjelang Revolusi Prancis, berbagai cerita dan tuduhan palsu digunakan untuk mendiskreditkan para bangsawan, terutama Marie Antoinette, yang dianggap tidak peka terhadap penderitaan rakyat. Ungkapan ini cocok dengan narasi yang sudah terbentuk tentang ketidakpeduliannya, sehingga secara retrospektif dikaitkan dengan dirinya.

Faktanya, tidak ada dokumen sejarah atau kesaksian yang mengonfirmasi bahwa Marie Antoinette pernah mengucapkan kata-kata itu. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa ungkapan tersebut adalah salah satu dari banyak cerita palsu yang digunakan untuk memperburuk reputasinya.

Bahkan, beberapa sejarawan percaya bahwa Marie Antoinette cukup sadar akan penderitaan rakyat dan berusaha untuk berbuat baik, seperti dengan memberikan sumbangan amal dan mempromosikan reformasi.

Makna mitos 

Mitos ini telah digunakan selama berabad-abad sebagai contoh ketidakpedulian para elit terhadap rakyat jelata. Ini juga mencerminkan bagaimana Marie Antoinette dan monarki Prancis secara keseluruhan dipersepsikan oleh masyarakat umum selama periode ketegangan politik yang tinggi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 4924417977120036494

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item