Kemana Tujuan Pesawat Ruang Angkasa Cassini?

Ilustrasi/wikipedia.org
Pesawat ruang angkasa Cassini adalah misi penjelajahan luar angkasa yang diluncurkan oleh NASA, European Space Agency (ESA), dan Italian Space Agency (ASI). Cassini dikirim untuk mempelajari planet Saturnus, salah satu objek terbesar dan paling misterius di Tata Surya kita. Misi ini menjadi salah satu yang paling berhasil dan penting dalam eksplorasi Tata Surya.

Cassini diluncurkan pada 15 Oktober 1997, menggunakan roket pembawa Titan IV. Setelah melakukan perjalanan yang panjang dan kompleks, wahana antariksa ini mencapai orbit Saturnus pada 1 Juli 2004. Cassini memiliki tugas yang beragam, termasuk mempelajari atmosfer Saturnus, cincin-cincinnya yang terkenal, serta satelit-satelit alaminya, termasuk satelit berukuran besar bernama Titan dan satelit es berongga bernama Enceladus.

Cassini dilengkapi berbagai instrumen ilmiah yang canggih untuk mengumpulkan data dan mengambil gambar Saturnus dan lingkungannya. Instrumen tersebut termasuk kamera, spektrometer, detektor partikel, radar, dan banyak lagi. Misi Cassini memberikan pemahaman yang mendalam tentang struktur internal Saturnus, komposisi atmosfernya, serta proses-proses fisika yang terjadi di dalamnya.

Salah satu penemuan terbesar Cassini terkait dengan satelit Titan. Cassini melakukan beberapa lulusan dekat Titan dan mengirimkan data yang tak tertandingi tentang permukaannya yang diselimuti atmosfer tebal. Data ini mengungkapkan bahwa Titan memiliki danau dan sungai cairan hidrokarbon, termasuk lautan metana dan etana yang mengalir di permukaannya. Penemuan ini memberikan petunjuk yang kuat bahwa Titan memiliki lingkungan potensial untuk kehidupan mikroba.

Selain itu, Cassini juga mengungkapkan rahasia Enceladus. Satelit es ini memiliki aktivitas geologis yang menakjubkan, termasuk terjadinya pelepasan air yang kuat dari keraknya di kutub selatan. Cassini mendeteksi adanya geysir air dan partikel-partikel es yang ditembakkan ke luar angkasa. Temuan ini memicu penelitian lebih lanjut tentang kemungkinan adanya kehidupan mikroba di bawah permukaan es Enceladus.

Cassini beroperasi di orbit Saturnus selama lebih dari 13 tahun, jauh melampaui harapan awalnya. Pada 2017, misi Cassini berakhir dengan menempatkan dirinya di dalam atmosfer Saturnus. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari risiko mengkontaminasi satelit yang mungkin memiliki kehidupan dengan mikroorganisme bumi yang mungkin masih ada di wahana antariksa itu.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Iptek 8121138887563509982

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item