Mengapa Terjadi Penentangan Jilbab di Iran Pada 1979?

Ilustrasi/bbc.com
Pada tahun 1979, di Teheran, Iran, terjadi peristiwa penting yang melibatkan penentangan terhadap kewajiban mengenakan jilbab bagi wanita. 

Pada saat itu, Iran sedang mengalami perubahan politik yang signifikan. Revolusi Islam yang dipimpin Ayatollah Ruhollah Khomeini berhasil menggulingkan rezim Shah Mohammad Reza Pahlavi, dan mendirikan Republik Islam. Salah satu kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintahan baru adalah penerapan kewajiban bagi wanita untuk mengenakan jilbab atau kerudung di ruang publik.

Sebelum Revolusi Islam, Iran adalah negara yang relatif moderat dalam hal pakaian dan gaya hidup. Wanita memiliki kebebasan untuk memilih cara berpakaian mereka sendiri. Namun, setelah revolusi, rezim baru ingin menerapkan pandangan Islam yang lebih konservatif secara ketat. Kebijakan ini mengarah pada perubahan dramatis dalam gaya hidup dan hak-hak perempuan di Iran.

Pemberlakuan kewajiban mengenakan jilbab menuai penentangan dari sebagian masyarakat, terutama kalangan kaum perempuan yang merasa hak-hak mereka dibatasi dan kemerdekaan mereka dalam memilih cara berpakaian telah diambil alih oleh pemerintah. Wanita-wanita ini merasa bahwa mereka telah kehilangan hak atas tubuh dan identitas mereka sendiri.

Di Teheran, protes terhadap kebijakan mengenakan jilbab mulai muncul. Wanita-wanita yang tidak setuju dengan kewajiban tersebut mulai menyuarakan pendapat melalui demonstrasi dan aksi-aksi sipil. Mereka menganggap kebijakan ini sebagai bentuk penindasan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Protes-protes itu sering kali disertai penangkapan dan penindasan oleh aparat keamanan. Wanita-wanita yang menentang kewajiban mengenakan jilbab sering menjadi sasaran intimidasi, penangkapan, dan penyiksaan. Banyak di antara mereka yang dijatuhi hukuman penjara atau diberi hukuman fisik karena melanggar aturan tersebut.

Namun, meskipun ada risiko yang dihadapi, semangat perlawanan terus berkobar. Wanita-wanita itu melawan dengan tekad dan ketekunan yang luar biasa. Mereka tidak hanya mempertahankan hak dalam memilih cara berpakaian, tetapi juga memperjuangkan kebebasan dan kesetaraan gender secara lebih luas.

Penentangan terhadap kewajiban mengenakan jilbab tidak hanya terjadi di Teheran, tetapi juga menyebar ke kota-kota lain di Iran. Wanita-wanita dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi bergabung dalam perlawanan itu. Mereka membentuk kelompok-kelompok aktivis, mengadakan pertemuan rahasia, dan menyebarkan pesan melalui saluran komunikasi bawah tanah.

Perlawanan terhadap kebijakan mengenakan jilbab pada akhirnya tidak berhasil mengubah kebijakan pemerintah. Kewajiban tersebut tetap berlaku dan mempengaruhi kehidupan perempuan di Iran selama beberapa dekade. Namun, penentangan itu memberikan inspirasi dan semangat kepada generasi perempuan selanjutnya dalam melawan penindasan dan melawan ketidakadilan gender.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 6510965343151589533

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item