Apa Itu Reign of Terror dalam Sejarah Prancis?

Ilustrasi/worldhistory.org
Reign of Terror, yang dalam bahasa Prancis dikenal sebagai "La Terreur", adalah periode kekerasan intensif yang terjadi selama Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18. Mulai tahun 1793 hingga 1794, periode ini ditandai pengadilan massa, eksekusi publik, dan ketakutan yang meluas di seluruh Prancis.

Reign of Terror dimulai setelah eksekusi Louis XVI, mantan raja Prancis, pada Januari 1793. Kejatuhan monarki Prancis memicu perang melawan negara-negara monarki Eropa yang ingin memulihkan kekuasaan Raja. Sementara itu, di dalam negeri, pemerintahan baru Republik Prancis menghadapi tantangan dari pihak dalam negeri yang ingin mengembalikan monarki atau memperoleh lebih banyak kekuasaan.

Komite Keselamatan Publik, yang dipimpin Maximilien Robespierre, menjadi otoritas utama selama Reign of Terror. Komite ini memiliki kekuasaan luas untuk membasmi musuh-musuh Revolusi Prancis dan membentuk negara baru yang didasarkan pada prinsip-prinsip revolusioner. Robespierre dan komite tersebut berusaha menegakkan kehendak rakyat Prancis dengan meluncurkan kampanye represif yang brutal.

Pada saat itu, banyak orang dituduh sebagai kontrarevolusioner atau pembenci revolusi, bahkan tanpa bukti yang kuat. Pengadilan massa, yang dikenal sebagai Pengadilan Revolusioner, didirikan untuk mengadili dan menghukum para terduga musuh negara. 

Tidak ada proses pengadilan yang adil, dan pengadilan itu sering kali bergantung pada pengakuan yang diperoleh melalui penyiksaan atau intimidasi. Ribuan orang dieksekusi dengan guillotine, termasuk orang-orang terkenal seperti Marie Antoinette, sejumlah mantan bangsawan, dan bahkan anggota Revolusi Prancis sendiri yang dianggap terlalu moderat.

Selain pengadilan dan eksekusi massal, Reign of Terror juga ditandai pengawasan yang ketat terhadap masyarakat. Komite Keselamatan Publik mendirikan polisi politik yang dikenal sebagai Komite Kesejahteraan Publik untuk memantau dan memburu musuh-musuh revolusi. Orang-orang yang dicurigai atau memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok kontrarevolusioner ditempatkan di bawah pengawasan ketat, dan kritik terhadap pemerintah atau revolusi dilarang.

Namun, teror yang meluas ini akhirnya usai ketika Maximilien Robespierre ditangkap dan dieksekusi pada Juli 1794. Pengaruhnya yang otoriter dan taktik represifnya menyebabkan banyak pihak kehilangan kepercayaan padanya, termasuk para anggota komite yang lain. Setelah eksekusi Robespierre, pemerintahan baru segera mengurangi tingkat kekerasan dan represi yang terjadi selama Reign of Terror.

Reign of Terror menjadi momen yang kontroversial dalam sejarah Revolusi Prancis. Meskipun teror itu berakhir dalam waktu singkat, periode itu menghasilkan ribuan kematian dan meninggalkan trauma yang mendalam pada masyarakat Prancis. Beberapa melihatnya sebagai langkah yang diperlukan untuk mempertahankan revolusi dan melindungi negara dari ancaman dalam dan luar negeri, sementara yang lain mengutuk kebrutalan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang terjadi selama periode tersebut. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5938528165170185041

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item