Benarkah Gajah Punya Ingatan Kuat dan Tak Pernah Lupa?

Ilustrasi/grid.id

Gajah adalah hewan mamalia terbesar yang masih hidup di dunia saat ini. Kemampuan mereka mengingat informasi dan membedakan antara teman dan lawan telah jadi topik penelitian yang menarik. Gajah dikenal memiliki otak besar, yang kemungkinan memengaruhi kapasitas ingatan dan cara kompleks komunikasi mereka.

Banyak gajah yang dapat belajar berbagai perintah, bahkan menunjukkan keterampilan seperti melukis dan bermain bola. Mereka juga dikenal mampu mengenali manusia yang pernah berinteraksi dengan mereka, serta gajah lain yang mereka kenal, meskipun telah terpisah bertahun-tahun.

Di alam liar, gajah sering menjelajahi jalur yang sama selama bertahun-tahun, menunjukkan warisan ingatan dari generasi ke generasi. Mereka juga memiliki tempat pemakaman khusus, dan gajah yang sakit atau tua cenderung kembali ke tempat itu menjelang akhir hayat mereka.

Penelitian tahun 2001 oleh Karen McComb di Taman Nasional Amboseli, Kenya, menunjukkan bahwa pemimpin kawanan gajah memiliki ingatan sosial yang kuat, mampu membedakan antara kawan dan lawan melalui bau dan isyarat spesifik. Semakin tua pemimpin kawanan, semakin tajam kemampuan itu.

Gajah juga memiliki pendengaran luar biasa. Mereka dapat mendeteksi getaran di tanah melalui sel sensorik di kaki mereka, membantu mereka mengidentifikasi sumber suara dengan membandingkan waktu sinyal yang diterima.

Meski memiliki ingatan dan pendengaran yang luar biasa, gajah dewasa tidak bisa melompat, seperti juga beberapa mamalia lain seperti kukang, kuda nil, dan badak.

Pandangan umum yang salah tentang gajah adalah mengenai cara mereka minum. Meskipun mereka terlihat menggunakan belalai untuk menyedot air, sebenarnya air tersebut tidak langsung ditelan, melainkan disedot ke atas belalai, kemudian dituangkan ke mulut mereka. Gajah adalah konsumen air yang besar, dengan rata-rata menghabiskan antara 140 hingga 230 liter air per hari.

Hmm... ada yang mau menambahkan?