Bagaimana Asal Usul Konsep Dualisme?

Ilustrasi/hmass.co
Konsep dualisme adalah pandangan filsafat yang menyatakan bahwa realitas terdiri dari dua substansi atau entitas yang berbeda dan terpisah. Dalam konteks ini, dua substansi tersebut adalah tubuh (materi) dan pikiran (roh atau jiwa). Pandangan ini telah hadir dalam berbagai bentuk, dan terus berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia.

Asal-usul konsep dualisme dapat ditelusuri hingga zaman kuno. Beberapa bentuk awal dualisme muncul dalam pemikiran filsafat Timur dan Barat. Dalam filosofi Timur, terutama dalam agama-agama seperti Hinduisme dan Buddha, konsep dualisme sering ditemukan dalam bentuk duality of mind and matter (dualitas pikiran dan materi) atau duality of self and world (dualitas diri dan dunia). 

Dalam agama Hindu, ada keyakinan bahwa atman (jiwa individu) terpisah dari Brahman (jiwa kosmik atau kesadaran universal). Sementara itu, dalam Buddhisme, terdapat pandangan tentang dualitas antara kesadaran individu (santana) dan nirwana (keadaan bebas penderitaan dan karma).

Di dunia Barat, pengaruh dualisme muncul dalam pemikiran para filsuf kuno seperti Plato dan Aristoteles. Plato mengembangkan gagasan dualisme dengan membedakan antara dunia ide yang abadi dan dunia materi yang berubah-ubah. Menurutnya, dunia ide adalah realitas yang sejati dan abadi, sedangkan dunia materi hanya merupakan pantulan atau bayangan dari dunia ide.

Namun, salah satu bentuk dualisme yang paling berpengaruh dalam sejarah Barat adalah dualisme kartesius yang dikemukakan oleh filsuf René Descartes pada abad ke-17. Descartes mengemukakan pemisahan yang tegas antara tubuh (res extensa) dan pikiran (res cogitans). Ia yakin bahwa tubuh beroperasi seperti mesin, sementara pikiran adalah substansi yang berfokus pada kesadaran dan pemikiran. Pemisahan ini dikenal sebagai dualisme substansial.

Konsep dualisme Descartes juga terkait dengan pandangan religiusnya yang mengakui adanya jiwa atau pikiran yang abadi dan terpisah dari tubuh fisik. Descartes percaya bahwa jiwa adalah milik alam rohaniah dan tidak terikat oleh hukum fisika yang mengatur dunia materi.

Meskipun konsep dualisme mendapat banyak perhatian dan pengikut, ia juga menimbulkan sejumlah kritik dan tantangan. Salah satu kritik utama terhadap dualisme adalah masalah interaksi antara tubuh dan pikiran. Jika tubuh dan pikiran adalah substansi yang berbeda dan terpisah, bagaimana mungkin keduanya dapat saling berinteraksi? Misalnya, bagaimana pikiran dapat mempengaruhi pergerakan tubuh, dan sebaliknya?

Kritik lainnya datang dari bidang ilmu pengetahuan dan neurosains. Penemuan tentang korelasi antara proses otak dan kesadaran telah menyebabkan beberapa ahli berpendapat bahwa tubuh dan pikiran tidak terpisahkan seperti yang diusulkan oleh konsep dualisme.

Pemikiran filsafat tentang dualisme terus berkembang hingga saat ini, dengan berbagai pendekatan dan interpretasi. Misalnya, dalam filsafat modern, terdapat bentuk dualisme yang disebut dualisme properti. Dualisme properti berpendapat bahwa sifat fisik dan mental adalah dua aspek yang terintegrasi dalam realitas, meskipun tetap berbeda.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Filsafat 7364945742259566923

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item