Apa Itu Permafrost, dan Bagaimana Terbentuknya?

Ilustrasi/detik.com
Permafrost adalah lapisan tanah atau batuan yang terus-menerus beku secara permanen selama minimal dua tahun berturut-turut. Ini terjadi di wilayah-wilayah dengan suhu udara yang sangat rendah, seperti kutub utara dan selatan serta beberapa daerah pegunungan yang sangat tinggi. Permafrost merupakan karakteristik utama dalam lingkungan yang disebut "tanah beku" atau "frozen ground".

Permafrost terbentuk ketika suhu tanah turun di bawah titik beku air, menyebabkan air dalam tanah membeku dan membentuk struktur beku yang padat. Proses ini juga mengurangi aktivitas mikroba dan dekomposisi organik di dalam tanah, sehingga bahan-bahan organik terjebak dan terakumulasi dalam kondisi terawetkan. 

Permafrost dapat memiliki ketebalan yang bervariasi, dari beberapa centimeter hingga beberapa ratus meter.

Efek lingkungan dan geologis permafrost sangat signifikan. Ketika permafrost mengandung bahan organik yang terdekomposisi, ia dapat melepaskan gas rumah kaca, seperti metana dan karbon dioksid,a ke atmosfer jika terjadi pemanasan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan iklim dan lebih mempercepat pemanasan global. 

Selain itu, permafrost dapat mempengaruhi infrastruktur dan bangunan manusia yang terletak di atasnya, karena permafrost yang meleleh dapat mengakibatkan penurunan tanah dan kerusakan struktur.

Ada beberapa jenis permafrost, termasuk:

Permafrost berlapis: Ini adalah tipe permafrost yang paling umum, tempat lapisan atas tanah membeku dan tidak pernah atau jarang meleleh di musim panas. Lapisan atas yang membeku ini dikenal sebagai "active layer", dan di bawahnya adalah zona beku permanen.

Permafrost kontinu: Tipe permafrost ini terjadi di daerah yang memiliki suhu udara sangat rendah sepanjang tahun. Lapisan atas tanah beku secara permanen, dan tanah terus beku hingga kedalaman yang lebih dalam.

Permafrost discontinue: Tipe permafrost ini ada di daerah dengan suhu udara yang sedikit lebih hangat. Lapisan atas tanah dapat meleleh di musim panas dan membeku kembali di musim dingin, dan lapisan bawah memiliki kondisi beku permanen.

Perubahan iklim global telah mempengaruhi permafrost di seluruh dunia. Peningkatan suhu rata-rata global menyebabkan permafrost meleleh di beberapa daerah, mengakibatkan perubahan dalam ekosistem dan pelepasan gas rumah kaca yang terperangkap. Studi tentang permafrost menjadi penting untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan infrastruktur.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Nature 5468366749037690916

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item