Siapakah Alexander II?

Ilustrasi/expresstorussia.com
Alexander II (1818-1881) adalah Kaisar Rusia yang memerintah dari tahun 1855 hingga 1881. Ia dikenal dengan sebutan "Alexander Sang Pembebas" karena reformasi-reformasi yang dilakukannya selama pemerintahannya, terutama upaya-upaya untuk memodernisasi dan pembebasan para petani dari perbudakan.

Alexander II lahir pada 17 April 1818 di Moskow, Rusia. Ia merupakan putra Kaisar Nicholas I. Ketika Alexander II naik tahta pada tahun 1855 setelah kematian ayahnya, ia mewarisi sebuah negara yang sedang dalam kondisi sulit. Rusia sedang berperang dalam Perang Krimea dengan aliansi Prancis, Britania Raya, dan Turki, dan negara tersebut mengalami kerugian besar dalam perang tersebut.

Salah satu reformasi paling signifikan yang dilakukan Alexander II adalah pembebasan para petani dari perbudakan melalui penghapusan sistem perbudakan pada tahun 1861. Meskipun langkah ini diharapkan akan memberikan kebebasan kepada jutaan petani, implementasinya tidak selalu berjalan mulus. 

Meskipun petani diberi hak atas tanah yang mereka kerjakan, kenyataannya masih ada keterbatasan dan tantangan yang dihadapi dalam pembagian tanah tersebut. Reformasi ini juga menghasilkan masalah sosial dan ekonomi baru, termasuk utang dan kemiskinan yang masih dihadapi oleh banyak petani.

Selain itu, Alexander II juga melakukan upaya modernisasi lainnya di berbagai bidang. Ia mencoba meningkatkan sistem pendidikan, memperkenalkan perubahan dalam sistem hukum dan pemerintahan, serta mendorong pembangunan infrastruktur seperti jaringan kereta api dan telegraf. Ia juga menghapus penyiksaan fisik dalam sistem peradilan, dan memberikan hak-hak dasar yang lebih besar kepada warga non-Bangsa Rusia.

Namun, meskipun reformasi-reformasi ini menghasilkan beberapa perubahan positif, Alexander II tetap menghadapi banyak tantangan dan kritik. Ia menghadapi oposisi dari berbagai kelompok, termasuk kaum bangsawan konservatif yang tidak setuju dengan modernisasi, serta kelompok revolusioner yang menginginkan perubahan yang lebih radikal. 

Pada tahun 1881, Alexander II dibunuh dalam serangan bom oleh sekelompok revolusioner Narodnaya Volya yang tidak puas dengan langkah reformisnya.

Kematian Alexander II mengakhiri periode reformasi yang relatif moderat dalam sejarah Rusia. Pasca kematiannya, pemerintahan diambil alih oleh putranya, Alexander III, yang mengadopsi kebijakan yang lebih konservatif dan otoriter. 

Meskipun masa pemerintahan Alexander II memiliki dampak yang kompleks dan kadang-kadang kontroversial, ia tetap dikenang sebagai pemimpin yang berusaha membawa perubahan dan modernisasi ke Rusia dalam upaya meningkatkan kondisi rakyatnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 7640899423982584483

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item