Siapakah Al-Ashraf Saifuddin Enal?

Ilustrasi/wikipedia.org
Al-Ashraf Saifuddin Enal, juga dikenal sebagai Al-Ashraf Seif ad-Din Qaitbay, adalah sultan Mamluk dari Dinasti Burji, yang memerintah Mesir pada abad ke-15. Ia adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Kesultanan Mamluk, dan memerintah dari tahun 1468 hingga 1496.

Lahir pada tahun 1416, Saifuddin Enal awalnya diperbudak di wilayah Kaukasus, dan kemudian naik dalam hierarki militer Mamluk. Ia menjadi sultan setelah menggulingkan Sultan Al-Mu'ayyad Sheikh, yang mengakhiri Dinasti Burji pertama dan memulai masa Dinasti Burji yang kedua. Saifuddin Enal dikenal dengan julukan "Al-Ashraf", yang menunjukkan keturunannya dari suku Arab Hashimite.

Masa pemerintahan Al-Ashraf Saifuddin Enal dianggap sebagai masa kemakmuran dan stabilitas dalam sejarah Mamluk. Ia adalah penguasa yang cakap dan bijaksana, berfokus pada pembangunan ekonomi, perdagangan, serta seni dan budaya. Salah satu tindakan penting yang diambilnya adalah mereformasi sistem perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara dan mendukung ekonomi yang kuat.

Salah satu prestasi paling mencolok dari masa pemerintahan Al-Ashraf Saifuddin Enal adalah pengembangan arsitektur dan seni di Mesir. Ia membangun masjid-masjid megah, madrasah (sekolah Islam), dan bangunan-bangunan publik lainnya. Salah satu karya arsitektural yang paling terkenal adalah kompleks arsitektur yang mencakup Masjid Qaitbay di Alexandria, yang dianggap salah satu contoh terbaik arsitektur Mamluk.

Dalam hal militer, Al-Ashraf Saifuddin Enal juga berperan dalam mempertahankan kedaulatan Mesir. Ia berhasil mengatasi ancaman dari luar dan menjaga stabilitas dalam wilayah Kesultanan Mamluk. Meskipun pemerintahannya relatif damai, ia juga mengambil langkah-langkah untuk memperkuat kekuatan militer negaranya guna menghadapi potensi ancaman.

Selain itu, Al-Ashraf Saifuddin Enal juga memiliki ketertarikan dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ia mendukung pembangunan madrasah dan lembaga pendidikan lainnya, serta memberikan perhatian pada perkembangan ilmu pengetahuan dan karya sastra. Dukungannya terhadap pendidikan membantu memajukan budaya dan pengetahuan di Mesir.

Al-Ashraf Saifuddin Enal wafat pada tahun 1496 dan meninggalkan warisan yang signifikan dalam sejarah Mamluk dan Mesir. Ia diingat sebagai penguasa yang cakap, bijaksana, dan berjasa dalam membangun ekonomi, seni, dan budaya di wilayahnya. Karya-karya arsitektural dan dukungannya terhadap seni serta pendidikan membuktikan pengaruh positifnya dalam perkembangan Mamluk dan warisan budaya Islam.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 8876517079345396821

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item