Siapakah Nebukadnezar?

Ilustrasi/indo1.id

Nebukadnezar II, juga dikenal sebagai Nebukadrezar, adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam sejarah kuno dan memiliki peran penting dalam sejarah Mesopotamia dan dunia kuno. Ia adalah raja penguasa Kerajaan Babilonia yang memainkan peran utama dalam penaklukan Yerusalem dan pembuangan Bani Israel ke Babilonia pada abad ke-6 SM.

Nebukadnezar lahir pada sekitar tahun 634 SM dan meninggal pada tahun 562 SM. Ia menjadi raja Babilonia pada tahun 605 SM setelah ayahnya, Nabopolassar, wafat. Pemerintahannya ditandai kekuatan militer yang kuat dan upaya untuk memperluas dan memperkokoh wilayah kekuasaan Babilonia.

Salah satu momen yang paling terkenal dalam sejarah Nebukadnezar adalah pengepungan dan penaklukan Yerusalem pada tahun 587/586 SM. Pasukan Babilonia di bawah pimpinannya berhasil menghancurkan kota suci Yerusalem dan Bait Suci Pertama, yang dianggap sebagai tempat penyembahan utama bagi umat Yahudi. Penaklukan ini juga mengakibatkan pembuangan banyak penduduk Yahudi ke Babilonia, yang dikenal sebagai Pembuangan Babel.

Selama masa pemerintahan Nebukadnezar, Babilonia mengalami masa keemasan dalam bidang seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan. Ia terkenal atas pembangunan berbagai struktur megah di Babilonia, termasuk Jembatan Babilonia dan Kebun Gantung Babilonia, yang dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Selain itu, ia juga melakukan ekspedisi arkeologi dan pemulihan berbagai monumen kuno, termasuk Menhir Hammurabi.

Namun, pemerintahan Nebukadnezar juga memiliki sisi gelap. Ia dikenal karena kebijakan represif terhadap pemberontakan dan perlawanan dalam wilayah kekuasaannya. Ia juga mengenakan pajak yang berat dan mengambil budak-budak dari wilayah yang ditaklukkannya. Meskipun memiliki peninggalan arsitektur dan seni yang mengesankan, penaklukan dan dominasinya juga meninggalkan kenangan yang kontroversial dalam sejarah.

Dalam tradisi agama, Nebukadnezar juga dikenal melalui kisah di dalam Kitab Daniel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Kristen. Kisah ini menggambarkan penglihatan dan tindakan raja tersebut yang memiliki implikasi religius dan profetik.

Hmm... ada yang mau menambahkan?