Siapakah Hashmonayim atau Wangsa Hasmonean?

Ilustrasi/kompasiana.com
Hashmonayim, juga dikenal sebagai Wangsa Hasmonean, adalah keluarga penguasa yang memainkan peran penting dalam sejarah Yudea (bagian dari wilayah yang sekarang merupakan bagian Israel dan Palestina) pada abad kedua dan pertama SM. Mereka terutama dikenal karena memimpin pemberontakan melawan penguasa Helenistik Seleukia, dan mendirikan kerajaan Yahudi yang merdeka untuk periode waktu tertentu.

Pada abad ke-2 SM, wilayah Yudea berada di bawah pemerintahan Helenistik Seleukia yang dipimpin oleh Antiokhos IV Epiphanes. Antiokhos mencoba secara paksa menghelenisasi masyarakat Yahudi dengan melarang praktik-praktik agama Yahudi dan memperkenalkan elemen-elemen Helenistik. 

Hal itu memicu pemberontakan di bawah pimpinan Mattityahu, seorang imam Yahudi, dan putra-putranya yang dikenal sebagai "Macabe" atau "Hashmonayim". Pemberontakan ini, yang dikenal sebagai Pemberontakan Makabe, berhasil membebaskan Yudea dari pengaruh Seleukia, dan mendirikan wangsa penguasa yang baru.

Setelah pemberontakan, keluarga Hashmonayim memegang kekuasaan di Yudea selama beberapa generasi. Mereka berperan sebagai imam dan raja, menggabungkan peran agama dan politik. Salah satu tokoh terkenal dalam keluarga ini adalah Yohanes Hyrcanus, yang memperluas wilayah kerajaan dan memainkan peran penting dalam mengonsolidasikan pemerintahan Hashmonayim.

Namun, keluarga Hashmonayim menghadapi tantangan internal dan eksternal. Perpecahan dalam keluarga dan perselisihan politik melemahkan pemerintahan mereka. Selain itu, konflik dengan pihak-pihak seperti Bani Nabatea dan Republik Romawi juga mempengaruhi stabilitas wilayah. Pada tahun 63 SM, Yudea jatuh ke tangan Republik Romawi, mengakhiri masa pemerintahan Hashmonayim.

Pada masa penguasaan Romawi, wilayah tersebut dijadikan provinsi Romawi dan diperintah oleh gubernur Romawi. Meskipun demikian, warisan Hashmonayim masih tetap ada dalam ingatan sejarah dan budaya Yahudi. Pemberontakan Makabe dianggap sebagai kisah kepahlawanan dan perjuangan melawan penindasan agama, dan cahaya menorah (lampu tujuh cabang) yang digunakan selama perayaan Hanukkah, mengingatkan pada kisah keajaiban lampu di Bait Suci yang ditemukan kembali setelah pemberontakan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 5753251030589099835

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item