Sejak Kapan Gas Air Mata Digunakan di Dunia?

Ilustrasi/grid.id

Gas air mata adalah senjata kimia non-mortal yang digunakan untuk mengontrol kerumunan atau situasi yang memerlukan tindakan penegakan hukum. Gas air mata bekerja dengan merangsang sistem saraf dan menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit, yang pada akhirnya mendorong orang-orang untuk meninggalkan area yang terkena paparan.

Gas air mata pertama kali digunakan pada awal abad ke-20 selama Perang Dunia I sebagai senjata kimia untuk pertempuran. Namun, setelah Perang Dunia I, penggunaan gas air mata sebagai senjata perang dibatasi oleh Konvensi Jenewa tahun 1925. Meski begitu, penggunaan gas air mata sebagai alat pengendalian kerumunan atau penegakan hukum tetap diperbolehkan dalam beberapa situasi.

Senjata ini memiliki beberapa bentuk, tetapi yang paling umum dalam bentuk aerosol atau semprotan. Ketika gas air mata dikeluarkan, zat kimia aktif dalam senjata tersebut berubah menjadi uap yang cepat menyebar. Ketika terhirup atau kontak dengan mata, hidung, atau kulit, zat kimia tersebut menyebabkan iritasi dan reaksi fisik yang kuat, seperti air mata berlebihan, batuk, kesulitan bernapas, dan iritasi kulit.

Penggunaan gas air mata dalam situasi penegakan hukum sangat kontroversial. Meskipun dianggap alternatif yang lebih ringan daripada senjata mematikan, beberapa pihak mengkritik dampaknya yang dapat menyebabkan cedera atau kesehatan jangka panjang pada orang-orang yang terkena, terutama pada orang dengan kondisi medis yang sensitif. Terlebih lagi, terdapat risiko terhadap anak-anak, lansia, dan individu rentan lainnya.

Pada beberapa kasus, penggunaan gas air mata dalam pengendalian kerumunan atau protes juga memicu debat etika. Sebagian orang berpendapat bahwa gas air mata tidak boleh digunakan secara sembarangan terhadap demonstran yang hanya menggunakan hak-hak sipil mereka, sementara yang lain berpendapat bahwa penggunaan gas air mata dapat menjadi alat efektif untuk mencegah kerusuhan dan kekerasan lebih lanjut.

Hmm... ada yang mau menambahkan?