Apa Itu Death's-head Hawkmoth atau Acherontia?

Ilustrasi/butterfly-conservation.org
Death's-head hawkmoth, atau lebih dikenal dengan nama ilmiah Acherontia, adalah kelompok ngengat yang terdiri dari tiga spesies utama yang dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. 

Mereka mendapatkan nama umum mereka, "Death's-head", karena ciri-ciri khas kepala mereka yang menyerupai tengkorak manusia. Kepala yang mencolok itu telah memunculkan berbagai mitos dan legenda di sekitar ngengat ini, dan mereka sering dianggap makhluk misterius dan menakutkan. 

Berikut penjelasan lebih rinci tentang Death's-head hawkmoth:

Ciri-ciri fisik

Salah satu ciri paling mencolok Death's-head hawkmoth adalah pola di bagian depan kepala mereka yang menyerupai tengkorak manusia. Pola ini terdiri dari dua garis horizontal yang terletak di atas dan di bawah mata, serta garis vertikal di tengah yang memberi kesan seperti tengkorak manusia.

Ngengat ini termasuk dalam kategori ngengat berukuran besar dengan sayap yang panjang. Panjang sayapnya biasanya berkisar antara 10 hingga 13 cm.

Warna tubuh dan sayap Death's-head hawkmoth bervariasi antara spesies dan individu. Mereka dapat memiliki warna tubuh yang bervariasi dari cokelat hingga abu-abu, dan sayap mereka sering kali memiliki pola yang menarik dengan garis-garis dan bintik-bintik.

Selain ciri-ciri fisiknya yang mencolok, ngengat ini juga terkenal karena suara mendesing yang dihasilkan ketika mereka terbang. Suara ini diyakini sebagai salah satu faktor yang telah memberi mereka reputasi misterius di berbagai budaya.

Sebaran geografis

Acherontia atropos: Ngengat ini dapat ditemukan di berbagai wilayah termasuk Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat. Mereka sering kali muncul di wilayah dengan iklim sedang hingga panas.

Acherontia styx: Spesies ini lebih umum ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara, termasuk India, Thailand, dan Malaysia.

Acherontia lachesis: Ngengat ini lebih terbatas dalam sebaran geografisnya, dan biasanya ditemukan di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Brasil dan Argentina.

Perilaku dan kebiasaan

Death's-head hawkmoth adalah ngengat yang aktif pada malam hari (nokturnal) dan biasanya terbang selama malam hari untuk mencari makanan dan berbunga.

Ngengat ini sering kali mengunjungi sarang lebah untuk mencuri madu. Mereka memiliki mekanisme pelindung unik, termasuk memiliki tubuh tebal yang dapat mengurangi risiko terkena sengatan lebah.

Seperti semua ngengat, Death's-head hawkmoth mengalami metamorfosis lengkap, yang mencakup tahap telur, ulat, kepompong, dan dewasa (ngengat). Proses ini melibatkan perubahan fisik yang signifikan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Ngengat ini dapat makan nektar bunga sebagai sumber makanan utama mereka, dan spesies tertentu juga bisa memakan buah-buahan.

Kepopuleran dalam budaya dan mitos

Karena ciri kepala yang menyerupai tengkorak manusia dan perilaku yang sering terkait dengan nektar bunga dan lebah, Death's-head hawkmoth sering kali dianggap simbol kematian dalam budaya-budaya tertentu. Mitos dan legenda tentang ngengat ini telah muncul di berbagai budaya, termasuk Eropa.

Keberadaan Death's-head hawkmoth dalam seni, sastra, dan budaya populer telah memperkuat citra mereka sebagai makhluk misterius dan menakutkan. Mereka sering kali digambarkan dalam karya seni horor dan film.

Salah satu film terkenal yang menggambarkan Death's-head hawkmoth adalah "The Silence of the Lambs" (1991), di mana simbol ngengat ini digunakan dalam kaitannya dengan karakter fiksi yang mengerikan.

Death's-head hawkmoth adalah contoh menarik dari bagaimana dunia alam dapat mempengaruhi budaya dan imajinasi manusia. Dengan ciri fisik yang mencolok dan reputasi yang kuat dalam mitos dan legenda, ngengat ini terus menarik perhatian dan kekaguman dari mereka yang tertarik pada keajaiban alam dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 900413273836866742

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item