Bagaimana Koloni Lebah Menentukan Ratunya?

Ilustrasi/agronet.co.id
Lebah memiliki sistem sosial yang sangat terstruktur di dalam sarang mereka, yang terdiri dari berbagai kasta, termasuk ratu, pekerja, dan pejantan. Proses penentuan ratu dalam koloni lebah madu, yang merupakan salah satu spesies lebah paling banyak dipelihara manusia, melibatkan serangkaian mekanisme kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik, lingkungan, dan sosial. 

Ratu lebah adalah individu paling penting dalam koloni lebah madu. Tugas utama ratu adalah bertelur dan memastikan kelangsungan koloni. Ia juga mengeluarkan feromon tertentu yang mengendalikan perilaku dan perkembangan lebah pekerja dan pejantan dalam sarang.

Proses pemilihan ratu

Pembentukan lebah ratu (princess bees): Proses penentuan ratu dimulai dengan pembentukan beberapa sel ratu oleh pekerja dalam sarang. Sel-sel ratu ini berbeda dari sel-sel lebah pekerja biasa, dalam ukuran dan bentuk. Mereka biasanya lebih besar dan berbentuk seperti sel kacang buncis.

Pemberian makanan khusus: Telur yang diletakkan dalam sel ratu menerima perlakuan khusus. Lebah pekerja memberikan royal jelly, sejenis makanan khusus yang mengandung protein, vitamin, dan nutrisi esensial lainnya. Royal jelly inilah yang memicu perkembangan telur menjadi larva ratu.

Larva ratu yang dipilih: Dalam beberapa kasus, lebih dari satu larva ratu dapat berkembang dalam sel-sel ratu. Pekerja lebah kemudian memilih satu larva yang akan dijadikan ratu utama. Seleksi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk umur larva, kualitas makanan yang diberikan, dan keadaan sarang.

Perebutan ratu (queen piping): Jika ada beberapa larva ratu yang berkembang dan mencapai fase pupa, biasanya hanya satu ratu yang akan bertahan. Pada tahap ini, ratu yang belum menetas dapat mengeluarkan bunyi bergetar yang disebut "queen piping" untuk mengancam larva ratu lainnya. Perebutan ini berakhir dengan kematian larva ratu yang tidak terpilih.

Pengaruh genetik

Genetika memainkan peran penting dalam penentuan ratu dalam koloni lebah. Ratu lebah memiliki satu set kromosom, yang sama seperti lebah pekerja. Namun, mereka memiliki gen tertentu yang mengaktifkan perkembangan menjadi ratu. Jadi, ratu dan pekerja memiliki genom yang sama, tetapi ekspresi gen yang berbeda.

Feromon ratu

Ratu lebah mengeluarkan feromon yang disebut "pheromone queen mandibular" (QMP). Feromon ini mempengaruhi perilaku dan perkembangan lebah dalam koloni. Ketika satu koloni tidak memiliki ratu atau ratunya tidak efektif, lebah pekerja yang menerima QMP dari ratu dapat mulai membangun sel-sel ratu baru, atau menghasilkan ratu-ratu yang baru.

Peran sosial dan lingkungan

Faktor sosial dan lingkungan juga mempengaruhi penentuan ratu. Pekerja lebah memiliki kemampuan untuk merasakan kehadiran atau ketiadaan ratu, dan meresponsnya dengan menghasilkan sel-sel ratu baru jika diperlukan. Selain itu, cuaca, ketersediaan sumber makanan, dan kondisi sarang, juga dapat mempengaruhi proses ini.

Proses penentuan ratu sekunder

Selain ratu utama, koloni lebah madu juga dapat memiliki ratu-ratu sekunder atau ratu pembantu. Ratu-ratu ini mungkin berkembang dalam kondisi tertentu ketika koloni tumbuh besar, atau ketika ratu utama tidak efektif. Proses pembentukan dan penentuan ratu sekunder mirip dengan ratu utama.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Fauna 4536488498414655102

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item