Apa yang Disebut Kebijakan Kulturkampf di Jerman?

Ilustrasi/dw.com
Kulturkampf adalah kebijakan yang diterapkan di Jerman pada akhir abad ke-19 oleh Kanselir Otto von Bismarck. Istilah "Kulturkampf" berasal dari bahasa Jerman yang berarti "perang budaya". 

Kebijakan ini bertujuan untuk menghadapi dan mengendalikan kekuatan Katolik di Jerman, serta mengurangi pengaruh Gereja Katolik Roma dalam politik dan masyarakat. 

Latar belakang

Kulturkampf muncul sebagai respons terhadap perasaan Bismarck dan pemerintah Kekaisaran Jerman terhadap apa yang mereka pandang sebagai ancaman terhadap otoritas negara dari Gereja Katolik. 

Pada saat itu, Jerman baru saja bersatu sebagai negara tunggal di bawah kepemimpinan Kaisar Wilhelm I dan Kanselir Bismarck setelah Perang Prancis-Prusia tahun 1870-1871. Satu dari empat penduduk Jerman adalah Katolik, dan Gereja Katolik memiliki pengaruh yang signifikan dalam masyarakat dan pendidikan.

Salah satu isu penting yang memicu Kulturkampf adalah Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1870, di mana Gereja Katolik mengeluarkan dogma infalibilitas kepausan yang menyatakan bahwa Paus adalah infalibel dalam masalah-masalah keagamaan. 

Bismarck melihat hal itu sebagai ancaman terhadap otoritas negara, karena memperkuat kekuatan Gereja dan Paus dalam urusan keagamaan. Selain itu, Bismarck ingin mengurangi pengaruh Gereja Katolik terhadap penduduk Katolik Jerman, yang dianggapnya sebagai faktor yang dapat mengganggu persatuan nasional yang baru terbentuk.

Tujuan Kulturkampf

Kebijakan Kulturkampf memiliki beberapa tujuan utama:

Mengurangi pengaruh Gereja: Salah satu tujuan utama Kulturkampf adalah mengurangi pengaruh dan kekuatan Gereja Katolik dalam politik, pendidikan, dan masyarakat. Bismarck percaya bahwa Gereja Katolik adalah kekuatan yang dapat mengganggu otoritas negara.

Pengendalian pendidikan: Kebijakan ini mencoba mengendalikan sistem pendidikan, termasuk sekolah-sekolah Katolik, untuk memastikan bahwa pendidikan yang diselenggarakan oleh negara lebih mengikuti ideologi nasional daripada agama.

Kontrol atas klerus: Kulturkampf mencoba mengendalikan dan membatasi aktivitas rohaniwan Katolik, termasuk penunjukan uskup dan pendeta, sehingga mereka lebih tunduk pada pemerintah dibanding pada otoritas gereja.

Larangan organisasi keagamaan: Beberapa organisasi keagamaan Katolik dilarang atau dibatasi, termasuk ordo-ordo religius, yang dianggap Bismarck sebagai ancaman terhadap negara.

Larangan Paus: Pemerintah Jerman mencoba membatasi pengaruh Paus di Jerman, dengan melarang surat kepausan yang mengandung pesan-pesan keagamaan dan politik.

Pelaksanaan dan dampak

Kulturkampf menciptakan ketegangan dan konflik antara pemerintah Jerman dan Gereja Katolik. Pelaksanaannya menyebabkan berbagai tindakan, termasuk penangkapan dan pengusiran para imam, larangan aktivitas keagamaan tertentu, dan pembatasan dalam pelayanan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh gereja.

Dampak Kulturkampf cukup signifikan:

Pembentukan kesatuan Gereja Katolik: Kebijakan ini memperkuat solidaritas dalam Gereja Katolik Jerman. Uskup-uskup Katolik dan para pemimpin gereja bersatu untuk melawan tekanan-tekanan pemerintah.

Polarisasi masyarakat: Konflik antara pemerintah dan gereja menyebabkan polarisasi dalam masyarakat Jerman. Ini menciptakan ketidakstabilan sosial dan politik dalam masyarakat.

Kesuksesan terbatas: Meskipun Bismarck berhasil mengimplementasikan beberapa aspek Kulturkampf, kebijakan ini tidak sepenuhnya berhasil dalam mengurangi pengaruh Gereja Katolik. Bahkan, pada akhirnya, Bismarck terpaksa menghentikan sebagian besar aspek Kulturkampf karena tekanan dalam dan luar negeri.

Pada tahun 1887, Bismarck mengakhiri Kulturkampf dalam upaya memperbaiki hubungan dengan Gereja Katolik, sebagai respons terhadap ancaman sosialis yang lebih besar. Meskipun Kulturkampf tidak mencapai tujuan-tujuannya sepenuhnya, kebijakan ini mencerminkan ketegangan antara kekuatan politik dan keagamaan di Jerman pada akhir abad ke-19. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 6734418864494606419

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item