Apa Itu Periode Kamakura dalam Sejarah Jepang?

Ilustrasi/okezone.com

Periode Kamakura (Kamakura jidai) adalah salah satu periode penting dalam sejarah Jepang yang berlangsung dari tahun 1185 hingga 1333 Masehi. Periode ini dinamai dari kota Kamakura, yang menjadi ibu kota militer dan politik Jepang selama periode tersebut. 

Periode Kamakura ditandai perubahan signifikan dalam struktur politik, budaya, dan sosial Jepang, dan merupakan masa ketika kekuasaan sebagian besar berpindah dari kaisar ke samurai.

Latar belakang

Sebelum masuknya periode Kamakura, Jepang berada dalam periode Heian (794-1185), yang ditandai oleh ketenangan dan kemakmuran, tetapi juga oleh lemahnya pemerintahan pusat. Selama Heian, sebagian besar kekuasaan terletak pada istana kekaisaran di Kyoto, sementara kelompok samurai yang semakin kuat di wilayah-wilayah feodal (provinsi) memiliki pengaruh yang terbatas.

Kekuasaan Minamoto dan pembentukan Shogunat Kamakura

Periode Kamakura dimulai pada tahun 1185 dengan kemenangan Minamoto no Yoritomo dalam Pertempuran Dan-no-ura, yang mengakhiri Perang Genpei antara klan Minamoto dan klan Taira. Kemenangan ini memungkinkan Minamoto no Yoritomo untuk mendirikan shogunat pertama Jepang, yang dikenal sebagai Shogunat Kamakura. 

Sebagai seorang shogun, Yoritomo mengontrol militer dan pemerintahan, sementara Kekaisaran tetap berada di Kyoto sebagai simbol kekuasaan, meskipun kehilangan kekuatan sebenarnya.

Feodalisme Jepang

Periode Kamakura adalah awal sistem feodalisme yang kuat di Jepang. Shogun dan klan samurai seperti Minamoto, Hojo, dan Ashikaga mengendalikan provinsi-provinsi Jepang dan memberikan tanah kepada para samurai sebagai imbalan atas loyalitas mereka. 

Samurai yang menerima tanah dikenal sebagai daimyo, menjadi pemimpin feodal di wilayah mereka sendiri dan memiliki hak dan tanggung jawab untuk mengatur dan mempertahankan wilayah mereka. Ini adalah awal dari sistem feodal yang kuat di Jepang yang akan berlangsung selama berabad-abad.

Sosial dan budaya

Periode Kamakura juga melihat perkembangan yang signifikan dalam budaya dan agama Jepang. Zen Buddhism jadi sangat berpengaruh selama periode ini, membawa ajaran-ajaran tentang meditasi, kesederhanaan, dan pencerahan. Tokoh-tokoh seperti Eisai dan Dogen memainkan peran penting dalam memperkenalkan Zen ke Jepang.

Selain itu, seni Jepang juga berkembang, termasuk seni lukis seperti sumi-e (lukisan tinta), seni keramik, dan seni taman Jepang yang indah. Karya sastra terkenal, seperti "The Tale of the Heike" (Genpei Seisuiki), yang menggambarkan Perang Genpei, juga berasal dari periode ini.

Kehancuran Shogunat Kamakura

Shogunat Kamakura tidak selalu stabil. Pada abad ke-13, konflik internal dan tekanan eksternal mulai mengguncang kekuasaannya. Serangan mongol pada tahun 1274 dan 1281, yang dikenal sebagai Invasi Mongol ke Jepang, menunjukkan kerentanannya. Meskipun kedua invasi itu digagalkan oleh keberanian dan cuaca buruk, mereka menunjukkan bahwa Jepang bisa menjadi sasaran serangan asing.

Periode kemakmuran dan kemunduran

Setelah invasi Mongol, Shogunat Kamakura mengalami kemunduran yang semakin dalam. Pemerintahan yang tidak stabil, persaingan antar-daimyo, dan konflik-konflik internal, semakin melemahkan otoritas pusat. Pada tahun 1333, Ashikaga Takauji membantu Kaisar Go-Daigo untuk menggulingkan shogun Kamakura terakhir, Hojo Takatoki, dan mendirikan shogunat baru, yang dikenal sebagai Shogunat Ashikaga.

Periode Kamakura adalah salah satu periode yang sangat penting dalam sejarah Jepang, karena merupakan awal dari dominasi samurai dalam politik dan pemerintahan Jepang. Ini juga merupakan masa perubahan budaya dan agama, dengan masuknya Zen Buddhism dan perkembangan seni dan sastra yang penting. 

Meskipun masa pemerintahan Kamakura relatif singkat, pengaruhnya terhadap perkembangan Jepang selanjutnya sangat besar, dan periode ini merupakan awal dari sistem feodalisme yang akan mendominasi Jepang selama berabad-abad.

Hmm... ada yang mau menambahkan?