Siapakah Qin Shi Huang atau Qin Shi Huangdi?

Ilustrasi/tionghoa.com
Qin Shi Huang, juga dikenal sebagai Qin Shi Huangdi, adalah penguasa yang sangat berpengaruh dalam sejarah Tiongkok. Ia adalah pendiri Dinasti Qin, dan merupakan kaisar pertama Tiongkok yang menyatukan negara-negara berbeda di bawah satu pemerintahan pusat. 

Qin Shi Huang lahir pada tahun 259 SM dengan nama Ying Zheng. Ayahnya, Raja Zhuangxiang dari Qin, adalah penguasa negara Qin pada saat itu, dan ibunya adalah selir istana. Setelah ayahnya meninggal saat Ying Zheng masih sangat muda, ia naik tahta sebagai raja Qin pada usia 13 tahun. Pada masa mudanya, ia mendapatkan pendidikan yang kuat dalam bidang militer, strategi, dan pemerintahan.

Perebutan kekuasaan

Selama masa pemerintahannya yang awal, Ying Zheng menghadapi banyak intrik politik dan persaingan dengan pejabat-pejabat istana. Salah satu figur penting dalam perebutan kekuasaan ini adalah Lu Buwei, seorang pejabat istana yang sangat berpengaruh dan juga mentor Ying Zheng. 

Lu Buwei membantu Ying Zheng untuk mempertahankan kendali atas tahta Qin, dan pada akhirnya memberinya dukungan untuk menyatukan Tiongkok.

Pembentukan Dinasti Qin

Pada tahun 221 SM, setelah tahun-tahun perang dan konflik di seluruh Tiongkok, Ying Zheng berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Tiongkok di bawah kendali Qin. Ia mengubah gelarnya menjadi Qin Shi Huang, yang berarti "Kaisar Pertama dari Dinasti Qin". Ini menandai berdirinya Dinasti Qin dan dimulainya era yang dikenal sebagai Dinasti Qin.

Pemersatu Tiongkok

Salah satu prestasi terbesar Qin Shi Huang adalah kemampuannya menyatukan negara-negara berbeda yang sebelumnya merupakan negara-negara merdeka dan kerajaan-kerajaan kecil di Tiongkok. 

Ia menghapus batas-batas internal, menyatukan sistem mata uang dan ukuran, dan memperkenalkan bahasa Tionghoa standar. Ini adalah langkah-langkah awal menuju kesatuan budaya, sosial, dan administratif, yang dikenal sebagai "penggabungan alat ukur" dan "penggabungan tulisan".

Pembangunan Tembok Besar

Meskipun tidak sepenuhnya membangun Tembok Besar Tiongkok seperti yang sering disebutkan, Qin Shi Huang memulai proyek besar untuk menghubungkan berbagai dinding batu yang sudah ada menjadi satu sistem pertahanan yang lebih besar. Ini adalah salah satu langkah awal dalam pengembangan sesuatu yang akan menjadi Tembok Besar Tiongkok yang terkenal.

Menghadapi kritik

Kepemimpinan Qin Shi Huang tidak selalu disambut dengan sukacita oleh semua orang. Ia dikenal karena pemerintahan yang otoriter dan keras. Ia memerintahkan pembakaran banyak buku yang ia anggap mengancam pemerintahannya, dan mengubur hidup-hidup sejumlah ilmuwan yang menentangnya. 

Selain itu, ia mengawasi proyek konstruksi besar yang mempekerjakan ribuan pekerja, termasuk pembangunan Tembok Besar, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Kematian dan warisan

Qin Shi Huang meninggal pada tahun 210 SM pada usia 49 tahun. Setelah kematiannya, putra kaisar yang masih muda naik tahta, tetapi pemerintahannya hanya bertahan selama dua tahun sebelum kerajaan Qin runtuh akibat pemberontakan dan kekacauan.

Meskipun masa pemerintahan Qin Shi Huang sering dilihat dengan kontroversi, ia meninggalkan warisan yang sangat penting dalam sejarah Tiongkok. Ia memulai tradisi pemerintahan sentral yang kuat dan sentralisasi yang akan berpengaruh pada masa-masa mendatang. Selain itu, upayanya dalam penyatuan alat ukur, tulisan, dan infrastruktur, mengukuhkan fondasi penyatuan budaya Tiongkok yang masih berlangsung hingga kini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 4058581791608551642

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item