Siapakah Maximilien Robespierre?

Ilustrasi/biography.com
Maximilien Robespierre adalah salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Revolusi Prancis, yang berperan penting dalam peristiwa-peristiwa revolusioner dan memainkan peran sentral dalam Pemerintahan Teror. 

Maximilien François Marie Isidore de Robespierre lahir pada 6 Mei 1758, di Arras, Prancis. Keluarganya adalah keluarga kelas menengah, dan Robespierre mengejar pendidikan hukum di Paris. Dia memasuki dunia politik pada awal 1780-an sebagai pengacara, dan menjadi anggota masyarakat radikal Jacobin yang menganut prinsip-prinsip revolusioner.

Peran dalam Revolusi Prancis

Awal partisipasi: Robespierre menjadi anggota Estates-General pada tahun 1789 yang kemudian menjadi Majelis Nasional Konstituante, yang mengawasi penyusunan Konstitusi Prancis 1791. Dia mulai menonjol sebagai pembicara yang vokal dan kritis terhadap monarki dan aristokrasi.

Kepemimpinan dalam Komite Keamanan Umum: Setelah pecahnya Perang Revolusi Prancis dengan negara-negara Eropa lainnya, Robespierre terpilih sebagai anggota Komite Keamanan Umum yang memiliki kekuasaan besar dalam mengatasi ancaman internal dan eksternal terhadap revolusi. Dia mendukung Pemerintahan Teror untuk menekan perlawanan terhadap revolusi.

Pengaruh dalam Klub Jacobin: Robespierre adalah salah satu anggota terkemuka Klub Jacobin, dan memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan gerakan revolusioner di tingkat nasional. Dia dijuluki "Orang Terbaik" (The Incorruptible) karena reputasinya yang vokal sebagai pemimpin yang tidak terlibat dalam korupsi dan menentang tindakan-tindakan yang merugikan revolusi.

Pembersihan politik: Selama Pemerintahan Teror, Robespierre dan Komite Keamanan Umum melancarkan pembersihan politik yang melibatkan pengadilan cepat dan eksekusi terhadap "musuh-musuh revolusi". Ribuan orang dianggap kontrarevolusioner dan dieksekusi, termasuk Raja Louis XVI, Marie Antoinette, dan banyak anggota aristokrasi dan birokrasi.

Puncak kekuasaan dan penurunan

Pada tahun 1794, Robespierre mencapai puncak kekuasaannya. Dia memimpin dalam mengadopsi "Agama Kebijakan" yang dikenal sebagai Kultus Kebersihan, yang mencoba menggantikan agama Katolik dengan agama yang berlandaskan pada vernakular nasional dan prinsip-prinsip revolusioner. 

Namun, Pemerintahan Teror dan kebijakan-kebijakan ekstremnya mulai menimbulkan ketidakpuasan dan ketegangan di antara anggota pemerintah dan revolusioner lainnya.

Jatuhnya Robespierre

Pada 27 Juli 1794 (9 Thermidor dalam kalender revolusioner), sebuah pemberontakan melawan Robespierre dan para pendukungnya meletus di Konvensi Nasional. Mereka dituduh sebagai tukang guillotine yang berlebihan dan melanggar hak-hak individu. Robespierre dibawa ke hadapan Konvensi Nasional dan dipecat dari jabatannya sebagai anggota Komite Keamanan Umum.

Penangkapan dan eksekusi

Robespierre, beserta saudara-saudara dan pengikut setianya, ditangkap. Pada 28 Juli 1794, mereka dieksekusi dengan guillotine. Eksekusi Robespierre dan Pemerintahan Teror menandai akhir fase teror dalam Revolusi Prancis.

Warisan dan evaluasi

Maximilien Robespierre sering kali dilihat sebagai sosok yang kompleks dan kontroversial dalam sejarah Prancis. Dia memiliki peran besar dalam memimpin Prancis menuju republikanisme radikal selama Revolusi Prancis, tetapi juga terlibat dalam tindakan represif dan kebijakan ekstrem yang melibatkan eksekusi massal.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 9197726404250106893

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item