Siapakah Jacques Rancière?

Ilustrasi/tempo.co
Jacques Rancière adalah seorang filsuf, kritikus budaya, dan teoretikus politik asal Prancis yang lahir pada 10 Juni 1940. Ia dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang estetika, politik, dan pendidikan, serta pandangannya yang inovatif terhadap demokrasi, keadilan, dan peran seni dalam masyarakat.

Rancière tumbuh dalam tradisi filsafat kontinental Prancis, yang meliputi pemikiran-pemikiran dari para filsuf seperti Michel Foucault, Jacques Derrida, dan Gilles Deleuze. Namun, ia mengembangkan pendekatan kritikal yang unik, yang sering kali disebut "estetika politik". Pendekatan ini mengaitkan antara masalah-masalah estetika, kebijakan, dan pemberdayaan politik.

Salah satu konsep sentral dalam pemikiran Rancière adalah "politics of aesthetics" atau politik estetika. Ia berpendapat bahwa seni memiliki potensi untuk mengganggu tatanan sosial yang ada dan memicu refleksi politik. Menurut Rancière, seni tidak hanya menghadirkan narasi atau pesan tertentu, tetapi juga merangsang perasaan, pemikiran, dan pemahaman yang bisa melahirkan tindakan politik.

Rancière juga memperkenalkan konsep "distributive justice" atau keadilan distributif. Ia mengkritik konsep tradisional keadilan yang hanya berfokus pada pembagian sumber daya secara merata. Menurutnya, keadilan yang lebih fundamental adalah memberikan pengakuan dan ruang bagi semua individu untuk berbicara, berpartisipasi, dan menjadi subjek politik. Pandangannya ini membentuk dasar pemikiran politiknya yang menekankan pentingnya kesetaraan dalam demokrasi.

Dalam bidang pendidikan, Rancière mengembangkan gagasan tentang "pedagogy of the oppressed" atau pendidikan dari kalangan terpinggirkan. Ia berpendapat bahwa setiap individu memiliki kapasitas intelektual yang sama, dan pendidikan seharusnya memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berbicara dan berpikir sendiri. Rancière menentang pendekatan tradisional di mana guru mengajar siswa tanpa memperhatikan potensi dan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa.

Karya-karya penting Rancière termasuk "The Ignorant Schoolmaster: Five Lessons in Intellectual Emancipation" (1991), "The Politics of Aesthetics" (2004), dan "Disagreement: Politics and Philosophy" (1998). Karya-karya ini mengeksplorasi hubungan antara politik, estetika, dan pendidikan, serta merangsang banyak diskusi dan interpretasi di kalangan akademisi dan praktisi.

Jacques Rancière telah memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang politik, estetika, dan pendidikan. Pendekatannya yang kritis dan inovatif terhadap demokrasi, keadilan, dan peran seni telah menginspirasi banyak orang untuk mempertanyakan tatanan sosial yang ada, dan berpikir lebih mendalam tentang cara-cara kita berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 3106213505292466756

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item