Siapa yang Pertama Kali Menemukan Lubang Hitam?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/12/siapa-yang-pertama-kali-menemukan.html
Ilustrasi/iluminasi.com |
Penemuan lubang hitam merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teori fisika dalam beberapa abad terakhir.
Pada tahun 1687, ilmuwan terkenal, Sir Isaac Newton, memperkenalkan hukum gravitasi universal dalam bukunya yang berjudul "PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica". Newton berpendapat bahwa benda-benda dengan massa saling tarik menarik satu sama lain melalui gaya gravitasi, tetapi konsep ini tidak langsung membawa pada pemahaman tentang lubang hitam.
Pada awal abad ke-20, teori relativitas umum yang dikembangkan Albert Einstein mengubah pandangan kita tentang gravitasi. Pada 1915, Einstein mempublikasikan teori relativitas umum yang menggantikan hukum gravitasi Newton. Teori ini menyatakan bahwa massa dan energi melengkung ruang-waktu, menciptakan efek gravitasi. Dalam kerangka teori ini, fisikawan mulai memahami kemungkinan keberadaan lubang hitam.
Namun, konsep lubang hitam secara resmi diperkenalkan oleh ilmuwan Subrahmanyan Chandrasekhar pada 1930-an.
Chandrasekhar adalah seorang astrofisikawan India yang menunjukkan bahwa ketika bintang melewati tahap evolusi tertentu, tekanan degeneratif elektron tidak dapat lagi menahan gaya gravitasi yang menekan bintang. Jika massa bintang ini melebihi batas tertentu yang kini dikenal sebagai batas Chandrasekhar, bintang tersebut dapat runtuh membentuk lubang hitam.
Seiring perkembangan lebih lanjut dalam astrofisika dan pengamatan astronomi, keberadaan lubang hitam semakin terbukti. Salah satu kontributor penting dalam mengidentifikasi objek-objek ini adalah fisikawan J. Robert Oppenheimer dan ilmuwan Amerika lainnya, George Volkoff, yang pada 1939 menyajikan model lubang hitam yang didasarkan pada teori relativitas umum.
Selama beberapa dekade berikutnya, teknologi pengamatan semakin berkembang, memungkinkan para astronom untuk mendeteksi fenomena-fenomena terkait lubang hitam, seperti piringan akresi dan radiasi Hawking yang diprediksi oleh fisikawan teoretis Stephen Hawking pada 1974.
Akhirnya, penemuan dan pemahaman tentang lubang hitam terus berkembang seiring waktu, melibatkan kontribusi dari banyak ilmuwan terkemuka. Penelitian dan observasi lanjutan di bidang ini tetap menjadi fokus utama bagi para astronom dan fisikawan, memungkinkan kita untuk terus menyelidiki misteri dan sifat lubang hitam dalam semesta ini.
Hmm... ada yang mau menambahkan?