Mengapa Terjadi Perang Prancis-Prusia?

Ilustrasi/intisari.grid.id

Perang Prancis-Prusia, yang juga dikenal sebagai Perang Jerman-Prancis, adalah konflik militer yang terjadi antara Prancis dan Prusia beserta sekutu-sekutunya pada tahun 1870-1871. Perang ini adalah salah satu perang paling signifikan dalam sejarah Eropa pada abad ke-19, dan memiliki dampak besar pada politik, ekonomi, dan perubahan wilayah di Eropa. 

Latar belakang

Latar belakang perang ini melibatkan berbagai faktor yang memperumit hubungan antara Prancis dan Prusia, serta rivalitas dan ketegangan di antara negara-negara Eropa yang lebih luas. Beberapa faktor utama adalah:

Persoalan tahta Spanyol: Persoalan tahta Spanyol yang kompleks menjadi pemicu langsung perang ini. Pada tahun 1868, Spanyol melepaskan diri dari pemerintahan Ratu Isabella II dan mencari calon raja yang baru. 

Mereka menawarkan tahta kepada Leopold dari Hohenzollern-Sigmaringen, anggota keluarga kerajaan Prusia. Tindakan ini memicu kekhawatiran di Prancis, yang melihat potensi persatuan Spanyol dan Prusia sebagai ancaman terhadap keseimbangan kekuatan di Eropa.

Rivalitas dan ketegangan: Prancis dan Prusia telah lama bersaing untuk mendominasi Eropa. Prancis yang dipimpin oleh Kaisar Napoleon III dan Prusia yang dipimpin oleh Kanselir Otto von Bismarck memiliki perbedaan pendapat dan ketegangan yang berkembang, termasuk konflik terkait wilayah Alsace dan Lorraine.

Isu kebangsaan Jerman: Gerakan kebangsaan Jerman sedang berkembang pesat pada abad ke-19, dan banyak negara Jerman kecil menginginkan penyatuan di bawah satu pemerintahan yang kuat. Prusia dipandang sebagai pemimpin alami pergerakan ini.

Perjalanan perang

Perang Prancis-Prusia dimulai pada 19 Juli 1870 ketika Prancis menyatakan perang terhadap Prusia. Konflik ini terdiri dari serangkaian pertempuran dan kampanye militer yang terjadi di seluruh Eropa. Beberapa peristiwa dan pertempuran penting selama perang ini meliputi:

Pengepungan Metz: Pasukan Prusia berhasil mengepung dan menaklukkan kota Metz pada Oktober 1870, yang mengakibatkan penangkapan pasukan Prancis yang besar.

Pertempuran Sedan: Pertempuran ini terjadi pada 1 September 1870, dan berakhir dengan kekalahan telak Prancis serta penangkapan Kaisar Napoleon III.

Pengepungan Paris: Setelah Pertempuran Sedan, Prusia mengepung Paris, yang berlangsung selama beberapa bulan. Pengepungan ini mengakibatkan kelaparan di kota tersebut dan penderitaan yang besar bagi penduduk Paris.

Proklamasi Kekaisaran Jerman: Pada 18 Januari 1871, di Istana Versailles, Kaisar Wilhelm I dari Prusia dinobatkan sebagai Kaisar Jerman, dan Kekaisaran Jerman baru secara resmi dideklarasikan.

Akhir perang dan konsekuensinya

Perang Prancis-Prusia berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Frankfurt pada 10 Mei 1871. Perjanjian ini memiliki beberapa konsekuensi penting:

Hilangnya Alsace dan Lorraine: Prancis kehilangan wilayah Alsace dan Lorraine kepada Kekaisaran Jerman yang baru terbentuk. Kehilangan wilayah ini menjadi sumber ketegangan antara Prancis dan Jerman selama beberapa dekade berikutnya.

Pembentukan Kekaisaran Jerman: Kekaisaran Jerman menjadi negara yang kuat dan terpadu di bawah kepemimpinan Kaisar Wilhelm I dan Kanselir Bismarck.

Kegagalan Kekaisaran Kedua Prancis: Perang ini mengakibatkan runtuhnya Kekaisaran Kedua Prancis, yang kemudian digantikan oleh Pemerintahan Ketiga Prancis yang lebih demokratis.

Peningkatan sentimen nasionalisme: Perang ini memperkuat sentimen nasionalisme di Jerman dan Prancis. Prancis ingin membalas kekalahan mereka, sementara Jerman merayakan penyatuan mereka.

Pembayaran reparasi dan ganti rugi: Prancis harus membayar ganti rugi perang sebesar lima miliar franc emas kepada Jerman.

Perang Prancis-Prusia memiliki konsekuensi yang mendalam pada sejarah Eropa, dan berperan dalam perkembangan politik dan perubahan wilayah di abad ke-19. Ini juga merupakan salah satu faktor pendorong dalam pembentukan Kekaisaran Jerman yang kemudian memainkan peran besar dalam sejarah Eropa hingga Perang Dunia Pertama.

Hmm... ada yang mau menambahkan?