Apa Itu Putsch Kapp dalam Sejarah Jerman?

Ilustrasi/tribunnewswiki.com

Putsch Kapp dan Putsch Biru adalah dua peristiwa yang terjadi dalam sejarah Jerman pasca-Perang Dunia I yang berhubungan dengan upaya kudeta dan ketegangan politik di negara itu. 

Putsch Kapp (Kapp-Lüttwitz Putsch)

Putsch Kapp, yang juga dikenal sebagai Kapp-Lüttwitz Putsch, terjadi pada Maret 1920. Latar belakangnya adalah ketegangan politik yang melanda Jerman pasca-Perang Dunia I. Setelah kekalahan Jerman dalam perang, pemerintah yang lemah dan keruntuhan ekonomi menciptakan situasi yang tidak stabil.

Pada 13 Maret 1920, Wolfgang Kapp, seorang politikus nasionalis sayap kanan, bersama Jenderal Walther von Lüttwitz, memimpin pasukan tentara reguler dan paramiliter dalam upaya untuk melakukan kudeta. Mereka menuntut penggulingan pemerintah Republik Weimar yang baru terbentuk, dan meminta restorasi monarki dengan Friedrich Ebert, presiden Republik Weimar, sebagai pemimpinnya.

Selama beberapa hari, Kapp dan pendukungnya menguasai Berlin, dan pemerintah Republik Weimar yang sah terpaksa melarikan diri ke Stuttgart. Kapp menyatakan dirinya sebagai kanselir baru, tetapi kudeta ini mendapat banyak perlawanan dari buruh, serikat pekerja, dan warga Berlin yang mendukung pemerintah yang sah.

Gagalnya Putsch Kapp

Meskipun Kapp berhasil menguasai Berlin untuk sementara waktu, upayanya segera gagal karena adanya pemogokan umum yang dilakukan oleh serikat pekerja. Pemogokan ini mengganggu stabilitas ekonomi dan menyebabkan ketidakmampuan Kapp untuk memerintah efektif. Selain itu, ketegangan di antara pasukan Kapp dan tentara yang setia kepada pemerintah sah semakin memburuk.

Dalam beberapa hari, Kapp dan pendukungnya terpaksa melarikan diri dari Berlin, dan Kapp sendiri akhirnya melarikan diri ke Swedia. Pemerintah Republik Weimar yang sah kembali ke Berlin, dan situasi krisis pun mereda. Kudeta Kapp adalah salah satu upaya kudeta yang paling terkenal dan signifikan selama Republik Weimar.

Putsch Kapp memiliki beberapa dampak penting dalam sejarah Jerman. Pertama, menunjukkan ketidakstabilan politik yang terus menerus di Jerman pasca-Perang Dunia I. 

Kedua, pemogokan umum yang berhasil menggulingkan kudeta tersebut menunjukkan kekuatan gerakan buruh dan serikat pekerja dalam politik Jerman. Terakhir, hal itu mengakibatkan peningkatan ketegangan antara sayap kanan ekstrem dan pemerintah Republik Weimar yang demokratis.

Putsch Biru (Blauer Putsch)

Putsch Biru, juga dikenal sebagai Kudeta Munich, terjadi pada 9 November 1923. Latar belakangnya adalah ketegangan politik dan kekacauan ekonomi yang melanda Jerman pasca-Perang Dunia I. Republik Weimar masih dalam masa awal pembentukan, dan ekonomi Jerman dilanda inflasi yang sangat tinggi.

Pada 8 November 1923, Adolf Hitler dan Partai Nazi yang dipimpinnya, bersama Ernst Röhm, memimpin sekelompok paramiliter dalam upaya untuk merebut kekuasaan di Munich. Mereka mencoba mereplikasi taktik Putsch Kapp dengan mengambil alih pemerintahan di Bavaria dan kemudian bergerak menuju Berlin.

Kudeta ini dimulai dengan pendudukan Bürgerbräukeller, sebuah pusat pertemuan di Munich tempat presiden pemerintah Bavaria, Gustav von Kahr, sedang berpidato. Namun, upaya kudeta ini segera bertemu dengan perlawanan dari pihak kepolisian dan pasukan negara. Bentrokan pecah di jalanan Munich, dan kudeta itu gagal.

Putsch Biru tidak berjalan sesuai rencana, dan Hitler serta para pengikutnya harus melarikan diri. Selama kejar-kejaran, beberapa orang tewas, termasuk beberapa anggota Partai Nazi. Adolf Hitler akhirnya ditangkap dan diadili atas perannya dalam kudeta ini.

Putsch Biru adalah kegagalan yang signifikan bagi Partai Nazi dan Adolf Hitler pada saat itu. Hitler ditangkap dan dijatuhi hukuman ringan di penjara, sementara partainya dilarang sementara waktu. Namun, pengadilan selama masa penjara Hitler memberinya platform untuk menyampaikan ideologi dan visinya kepada pengikutnya, yang akan menjadi penting dalam perkembangan selanjutnya dari Partai Nazi.

Hmm... ada yang mau menambahkan?