Apa Itu Perang Delapan Puluh Tahun di Wilayah Belanda?

Ilustrasi/history.com
Perang Delapan Puluh Tahun (Tachtigjarige Oorlog dalam bahasa Belanda) adalah konflik berkepanjangan yang terjadi antara Spanyol, yang saat itu dipimpin oleh Raja Philip II, dan Provinsi-Provinsi Bersatu Belanda, yang pada akhirnya memperoleh kemerdekaan sebagai Republik Belanda. 

Perang ini berlangsung selama delapan puluh tahun, dari tahun 1568 hingga 1648, dan merupakan salah satu konflik paling penting dalam sejarah Eropa yang mengubah peta politik dan agama di wilayah tersebut. 

Latar belakang

Perang Delapan Puluh Tahun berakar dalam konflik agama dan politik yang melanda Eropa selama abad ke-16. Pada masa itu, Belanda adalah bagian dari Kekaisaran Spanyol yang dipimpin oleh Raja Philip II, yang juga merupakan Raja Katolik yang fanatik. 

Mayoritas penduduk Belanda saat itu adalah Protestan, dan mereka mulai merasa teraniaya oleh kebijakan-kebijakan agama yang diberlakukan oleh pemerintah Spanyol, termasuk penganiayaan terhadap Protestan.

Pemberontakan awal (1568-1609)

Perang Delapan Puluh Tahun dimulai pada tahun 1568, ketika William Oranye diam-diam mendukung gerakan pemberontakan melawan Spanyol. Ini adalah awal dari apa yang disebut sebagai "Pemberontakan Belanda" yang dimotori oleh Provinsi-Provinsi Bersatu Belanda yang mayoritas Protestan. 

Pemberontakan itu dimulai sebagai perjuangan melawan penindasan agama, tetapi segera berkembang menjadi perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan politik.

Selama beberapa dekade pertama perang, pemberontakan berlangsung dalam bentuk perang gerilya dan perang kota, dengan pertempuran-pertempuran sengit seperti Pengepungan Leiden (1573-1574) dan Pengepungan Antwerp (1584-1585). Pemberontakan ini mendapat dukungan finansial dan militer dari negara-negara Protestan lainnya, terutama Inggris dan Prancis, yang ingin melawan kekuasaan Spanyol dan Katolik.

Truce of 1609 (Gencatan Senjata 1609)

Pada tahun 1609, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri pertempuran sementara dengan menandatangani Gencatan Senjata 1609. Gencatan senjata ini mengakhiri pertempuran selama dua belas tahun dan memberikan beberapa kelonggaran agama kepada Protestan di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Spanyol. 

Selama periode ini, Persemakmuran Belanda dapat memperkuat struktur pemerintahannya dan mengembangkan perdagangan dan ekonomi mereka.

Pembentukan Republik Belanda (1581-1648)

Pada tahun 1581, Provinsi-Provinsi Bersatu Belanda menyatakan kemerdekaan dalam "Plakkaat van Verlatinghe" (Akta Penolakan), yang menandai pembentukan Republik Belanda yang merdeka dari Spanyol. Meskipun Spanyol tidak mengakui kemerdekaan ini dan konflik berlanjut, pembentukan Republik Belanda menggambarkan tekad dan semangat perjuangan yang kuat dari masyarakat Belanda.

Pengakuan kemerdekaan (1648)

Perang Delapan Puluh Tahun berakhir pada tahun 1648 dengan penandatanganan Perjanjian Westphalia, yang mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman dan juga mengakui kemerdekaan Republik Belanda dari Spanyol. Melalui perjanjian ini, Spanyol secara resmi mengakui Republik Belanda sebagai negara merdeka.

Dampak dan warisan

Perang Delapan Puluh Tahun memiliki dampak yang signifikan. Republik Belanda muncul sebagai kekuatan maritim dan perdagangan yang kuat di Eropa, membentuk basis kekayaan dan pengaruh yang berlanjut selama berabad-abad. Perang ini juga memainkan peran dalam berkembangnya prinsip-prinsip toleransi agama di Belanda, yang kemudian menjadi dasar bagi masyarakat.

Selain itu, perang ini menggambarkan pentingnya perjuangan kemerdekaan dan agama dalam sejarah Eropa. Perjuangan Belanda melawan Spanyol adalah salah satu contoh awal dalam sejarah di mana suatu bangsa berjuang untuk kemerdekaan dan hak-hak keagamaan mereka, dan menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan kemerdekaan selanjutnya di seluruh dunia.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 2796864789176195099

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item