Apa Itu Domesday Book dalam Sejarah Inggris?

Ilustrasi/todayinhistory.blog
Domesday Book adalah dokumen sejarah paling penting dan berharga dalam sejarah Inggris. Ini adalah sebuah catatan terperinci tentang kepemilikan tanah, sumber daya, dan populasi Inggris pada masa pemerintahan Raja William I dari Inggris, yang juga dikenal sebagai William Sang Penakluk. 

Domesday Book menjadi sumber informasi yang sangat berharga bagi sejarawan untuk memahami struktur sosial, ekonomi, dan politik Inggris pada abad ke-11, dan merupakan salah satu pencapaian administratif yang luar biasa dalam sejarah Eropa. 

Latar belakang

Pada tahun 1066, Raja Edward (Edward the Confessor) meninggal tanpa pewaris yang jelas, memicu krisis suksesi di Inggris. 

Raja Edward adalah anggota Dinasti Wessex yang terakhir, dan Inggris sedang dalam persaingan antara beberapa tokoh berpengaruh untuk menduduki tahta, termasuk Harold II, yang akhirnya menjadi raja. Namun, William Sang Penakluk, penguasa Normandia, juga mengklaim haknya atas tahta Inggris, mengklaim bahwa Raja Edward telah menjanjikan tahta kepadanya.

Pertempuran Hastings dan pemerintahan William I

Pada tahun 1066, Pertempuran Hastings terjadi, dan William Sang Penakluk mengalahkan Raja Harold II serta memperoleh kendali atas Inggris. William I lalu menjadi Raja William I dari Inggris, dan mulai memerintah dengan tegas. 

Untuk memahami lebih lanjut tentang tanah, sumber daya, dan penduduk Inggris, serta untuk menetapkan pajak yang sesuai, Raja William I memerintahkan penyelenggaraan survei besar-besaran pada tahun 1085.

Survei tersebut melibatkan pengiriman petugas kerajaan ke seluruh wilayah Inggris untuk mencatat semua kepemilikan tanah, sumber daya, dan penduduk. Data-data ini kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam dua volume besar yang dikenal sebagai "Great Domesday" (Domesday Besar) dan "Little Domesday" (Domesday Kecil). 

Nama "Domesday" berasal dari kata dalam bahasa Inggris Kuno, "dom", yang berarti "penghakiman", dan "dæg" yang berarti "hari". Dengan demikian, Domesday Book dapat diterjemahkan sebagai "Buku Penghakiman".

Isi Domesday Book

Dalam Domesday Book, setiap tanah yang disurvei dicatat secara rinci, termasuk nama pemilik, jumlah penduduk, jenis tanah, produksi, dan nilai properti. Data ini kemudian digunakan untuk menilai potensi pajak yang dapat diperoleh dari setiap wilayah. 

Domesday Book mencakup hampir seluruh wilayah Inggris yang ada pada saat itu, dan catatan tersebut berharga karena memberikan gambaran yang sangat rinci tentang kehidupan masyarakat dan ekonomi Inggris pada abad ke-11.

Signifikansi Domesday Book

Domesday Book memiliki beberapa signifikansi penting dalam sejarah Inggris:

Sumber informasi berharga: Domesday Book adalah salah satu sumber informasi terpenting untuk memahami sejarah Inggris pada masa pemerintahan William I. Ini memberikan wawasan yang berharga tentang kepemilikan tanah, struktur sosial, dan nilai ekonomi pada waktu itu.

Dasar pajak: Data yang terkandung dalam Domesday Book digunakan sebagai dasar untuk menetapkan pajak yang dikenakan pada masyarakat. Ini membantu pemerintah mengumpulkan pajak secara lebih efisien.

Peninggalan budaya: Domesday Book menjadi bagian penting dari warisan budaya Inggris. Nama tersebut digunakan dalam berbagai konteks untuk merujuk pada registrasi atau survei besar-besaran.

Kontribusi terhadap administrasi feodal: Dengan mencatat kepemilikan tanah dan sumber daya secara rinci, Domesday Book membantu memperkuat sistem administrasi feodal yang diperkenalkan oleh William I.

Relevansi sejarah kontemporer: Meskipun Domesday Book telah berusia lebih dari 900 tahun, data yang terkandung di dalamnya masih digunakan oleh sejarawan dan peneliti hingga kini untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan perubahan sosial di Inggris pada masa itu.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sejarah 8237794331004863921

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item