Siapakah Apis dalam Mitologi Mesir Kuno?

Ilustrasi/boombastis.com
Dalam mitologi Mesir Kuno, Apis adalah dewa suci yang diwakili dalam bentuk seekor lembu betina. Dewa ini memiliki peran yang penting dalam agama Mesir dan dihormati sebagai lambang kesuburan, perlindungan, dan kekuatan. 

Asal usul dan sejarah

Penyembahan terhadap Apis bisa ditelusuri kembali ke masa pra-dinasti Mesir Kuno, dan diperkirakan berlangsung selama ribuan tahun. Apis adalah dewa yang dikaitkan dengan wilayah Men-nefer (kini dikenal sebagai kota Memphis) di Mesir Hulu. Kota Memphis dianggap sebagai pusat penyembahan terpenting bagi Apis.

Simbolisme dan representasi

Apis biasanya digambarkan sebagai seekor lembu betina berwarna hitam dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari lembu biasa. Ciri-ciri khas Apis meliputi:

Tanda-tanda fisik khusus: Apis sering kali memiliki tanda-tanda fisik tertentu, seperti bintik-bintik berbentuk bulan sabit di tubuhnya, sebuah tanda berbentuk mata di punggungnya, dan urat-urat yang membentuk lambang petah (bentuk geometris tertentu).

Tanduk dua belahan: Apis selalu digambarkan dengan dua tanduk yang menonjol, yang melambangkan kekuatan dan kemakmuran. Ini juga mencerminkan asosiasi dengan dewa matahari Mesir, Ptah.

Peran dan makna

Dewa kesuburan: Apis adalah dewa kesuburan dalam agama Mesir Kuno. Keberadaannya dianggap membawa berkah bagi tanah Mesir dan menghasilkan pertanian yang makmur dan berlimpah.

Perlindungan: Apis juga dianggap sebagai pelindung raja dan kerajaan Mesir. Para raja Mesir sering kali menghubungkan diri mereka dengan Apis untuk mendapatkan perlindungan dan dukungan ilahi.

Asosiasi dengan Ptah: Dalam banyak kasus, Apis dianggap sebagai bentuk fisik Ptah, dewa pencipta dan pelindung Memphis. Karena itu, hubungan antara Apis dan Ptah sangat erat.

Ritual kematian dan pemujaan

Ritual kematian Apis adalah aspek penting dalam penyembahan dewa ini. Apis dianggap hidup dalam wujud fisiknya selama seumur hidupnya. Ketika Apis mati, prosesi pemakaman yang sangat seremonial diadakan untuk menguburkannya, dan raja-raja sering menghadiri upacara tersebut.

Ketika Apis mati, dianggap sebagai tanda buruk, dan raja-raja dan para pendeta akan mencari tanda-tanda lain untuk menentukan siapa yang akan menjadi penerusnya. Seekor lembu muda yang memiliki tanda-tanda khusus yang sama dengan Apis yang mati dianggap sebagai penerusnya.

Peran dalam keberlanjutan kekuasaan raja

Raja-raja Mesir sering kali menghubungkan diri mereka dengan Apis untuk mendukung klaim mereka atas tahta. Ketika raja baru naik tahta, ia sering kali akan menjalani upacara pengenalan dengan Apis untuk memastikan dukungan ilahi. Ini juga memperkuat kredibilitas raja di mata rakyat.

Masa klasik dan penyembahan lanjutan

Penyembahan terhadap Apis berlanjut hingga masa klasik Mesir Kuno. Bahkan setelah pengenalan agama monoteistik dalam bentuk penyembahan kepada dewa Aten oleh Raja Akhenaten, penyembahan terhadap Apis tetap ada dalam beberapa daerah di Mesir.

Akhir penyembahan: Penyembahan terhadap Apis secara resmi diakhiri pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Theodosius I di abad ke-4 M. Pada saat itu, Kekaisaran Romawi Kristen sedang berkembang, dan banyak praktik keagamaan tradisional Mesir dilarang.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Mitologi 4703501027655902079

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item