Siapa John Duns Scotus, dan Bagaimana Pemikirannya?

Ilustrasi/mountcarmelblessedsacrament.com

John Duns Scotus (sekitar 1266-1308) adalah seorang teolog dan filsuf Skolastik terkenal yang hidup selama Abad Pertengahan Akhir. Ia berasal dari Skotlandia, dan dikenal dengan berbagai sebutan, seperti "Duns Scotus" atau "Doctor Subtilis" (Doktor yang Halus) karena kemampuannya dalam berfilsafat dan berargumen dengan mendalam dan rumit. 

Duns Scotus dikenal karena sumbangannya dalam bidang filsafat. Ia mengembangkan pemikiran mengenai pandangan realis, yang terkait dengan perdebatan tentang hubungan antara konsep dan realitas. Dia mengemukakan pandangan bahwa konsep-konsep mental (universalia) memiliki realitas dalam diri mereka sendiri (realitas objektif) dan tidak hanya merupakan produk pikiran manusia. Ini disebut sebagai "realisme ontologis".

Selain kontribusinya dalam filsafat, Duns Scotus juga seorang teolog terkenal dan mendalami banyak masalah teologis penting. Ia memainkan peran penting dalam pengembangan teologi Katolik abad pertengahan, terutama dalam hubungan antara iman dan akal budi.

Salah satu pandangan terkenal Duns Scotus adalah dukungannya terhadap dogma Immaculate Conception of the Virgin Mary (Maria yang Dikandung Tanpa Noda). Pandangan Scotus mengenai Immaculate Conception kemudian diterima oleh Gereja Katolik sebagai dogma pada abad ke-19.

Meskipun pandangan Scotus tidak selalu mencapai tingkat ketenaran yang sama dengan tokoh-tokoh seperti Thomas Aquinas, dia mempengaruhi pemikiran filsafat dan teologi selanjutnya. Pengaruhnya dapat dilihat dalam skolastisisme pasca-Scotus yang mengikuti pemikiran dan metodologinya.

Duns Scotus mengejar karier akademik dan mengajar di berbagai universitas, termasuk Universitas Paris. Beberapa karyanya yang terkenal termasuk "Ordinatio" dan "Reportatio".

John Duns Scotus adalah salah satu figur penting dalam sejarah pemikiran Skolastik dan teologi Katolik. Meskipun hidup tidak begitu lama dan karyanya sering kali rumit, ia memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan pemikiran Kristen dan filsafat pada zamannya dan setelahnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?