Mengapa Ada Gempa Kecil dan Gempa Besar?

Ilustrasi/cnbcindonesia.com
Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi ketika ada pelepasan energi yang besar di dalam Bumi. Gempa bumi dapat bervariasi dalam ukuran dan intensitas, yang menghasilkan gempa kecil hingga gempa besar. Penyebab utama perbedaan ini adalah kompleksitas geologi Bumi dan dinamika lempeng tektonik. 

Berikut penjelasan mengapa ada gempa yang kecil dan gempa yang besar.

Lempeng tektonik

Dasar pemahaman gempa bumi adalah lempeng tektonik. Permukaan Bumi terbagi menjadi sejumlah lempeng besar yang bergerak dengan kecepatan sangat lambat. Interaksi antara lempeng-lempeng ini adalah salah satu penyebab utama gempa bumi. Ada tiga jenis utama batas lempeng yang menyebabkan gempa:

a. Batas divergen: Di sini, dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Ini terjadi di dasar samudra di garis punggung tengah samudra, di mana magma naik ke permukaan dan membentuk kerak baru. Proses ini disebut divergensi. Gempa yang dihasilkan biasanya kecil hingga sedang.

b. Batas konvergen: Di sini, dua lempeng bergerak mendekati satu sama lain. Ketika lempeng bertabrakan, salah satu lempeng dapat mendorong di bawah lempeng yang lain, menciptakan zona subduksi. Ini adalah batas di mana gempa paling kuat terjadi. Gempa di zona subduksi dapat mencapai magnitudo besar dan sangat destruktif.

c. Batas transform: Di sini, dua lempeng bergerak horizontal satu sama lain. Gerakan ini sering kali menghasilkan gesekan yang kuat antara lempeng-lempeng, yang akhirnya terpecah dan melepaskan energi gempa. Meskipun gempa di batas transform bisa kuat, namun cenderung lebih kecil daripada gempa di zona subduksi.

Faktor kedalaman

Kedalaman sumber gempa juga mempengaruhi seberapa besar dampak gempa tersebut. Gempa yang dangkal, yang terjadi di dalam lapisan atas kerak Bumi, sering kali memiliki dampak yang lebih besar daripada gempa yang dalam, yang terjadi di lapisan lebih dalam. Ini karena gempa yang dangkal mendekati permukaan dan lebih dekat ke permukaan tanah di mana banyak bangunan dan populasi berada.

Karakteristik batuan dan kerak Bumi

Karakteristik geologis dan keadaan kerak Bumi di wilayah tertentu juga memainkan peran dalam seberapa besar gempa yang terjadi. Batuan yang keras dan padat dapat menyebabkan gempa yang lebih kuat daripada batuan yang lebih lembut dan elastis. 

Selain itu, ketebalan kerak Bumi juga mempengaruhi intensitas gempa. Di daerah dengan kerak Bumi yang lebih tipis, gempa cenderung lebih kuat.

Faktor lokal dan bangunan

Lokasi dan tata letak bangunan serta infrastruktur manusia juga berkontribusi pada seberapa merusak gempa tersebut. Gempa yang sama dapat memiliki dampak yang berbeda di wilayah yang berbeda, tergantung pada seberapa baik bangunan dan infrastruktur telah dibangun untuk menghadapinya. 

Di wilayah dengan regulasi bangunan yang ketat dan bangunan yang dirancang untuk tahan gempa, dampaknya cenderung lebih ringan.

Variabilitas alamiah

Gempa bumi adalah fenomena alamiah yang memiliki tingkat variabilitas. Meskipun ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran dan intensitas gempa, tidak ada cara pasti untuk memprediksi dengan akurat seberapa besar atau seberapa kecil suatu gempa akan menjadi. Ini membuat penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang gempa dan mitigasi risiko gempa sangat penting.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Nature 2661933253328229375

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item