Bau Orde Baru

Ilustrasi/gramedia.com
Bau Orde Baru makin terasa menusuk kesadaran.

Secara pribadi, saya percaya pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan memenangi pemilu pilpres mendatang. 

Jadi, apa masalahnya? 

Masalahnya adalah... ada pihak yang merusak konstitusi, menginjak-injak demokrasi, dan terang-terangan mengkhianati amanat reformasi.

Pemilu pertama yang dulu saya ikuti adalah pemilu zaman Orde Baru, waktu saya SMA. Sebenarnya, usia saya belum cukup untuk ikut pemilu, waktu itu, tapi diajak teman dan tetangga untuk ikut meramaikan kampanye salah satu partai. Dan ikut kampanye di masa itu rasanya seperti ikut perang.

Saya tidak tahu persis yang terjadi di kota-kota lain. Tapi di tempat saya, waktu itu, pulang kampanye bisa menjadi saat-saat rawan, khususnya kalau kamu ikut kampanye partai politik yang tidak mendukung pemerintah. Pasukan polisi bisa tiba-tiba muncul dan mengejar, dan menangkap. 

Suatu sore, sepulang kampanye, peristiwa semacam itu terjadi. Para peserta kampanye berjalan kaki, pulang ke tempat masing-masing, sehingga rombongan—yang semula sangat besar—terpecah. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba terjadi keributan, lalu muncul pasukan polisi... dan chaos.

Rombongan saya, yang akan pulang ke kampung kami, ikut dikejar sekelompok polisi. Kami berlarian, masuk ke kampung-kampung terdekat, lalu bersembunyi di rumah-rumah penduduk di sana—mereka paham situasi saat itu, dan menolong kami. Belakangan, kami baru bisa pulang usai isya. 

Peristiwa semacam itu nyaris terjadi setiap kali kampanye [oposisi]. Pemerintah, waktu itu, benar-benar berambisi untuk menang, dan menggunakan segala cara untuk mengintimidasi dan menindas lawan-lawan politiknya. 

Berita buruknya... aroma serupa mulai tercium kembali sekarang.

Kalian yang dulu ikut kampanye zaman Orde Baru pasti relate dengan kisah tadi, kan? Dan sekarang kita menyaksikan hal yang nyaris serupa. Ada yang berambisi terus berkuasa, konstitusi dipermainkan, demokrasi retak, lawan politik diintimidasi, bahkan baliho capres lain diturunkan.

Belakangan, setelah Orde Baru runtuh, saya gabung dengan Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), dan berkampanye bersama bocah-bocah PRD—iya, PRD-nya Budiman Sudjatmiko. Karenanya, sampai sekarang saya masih bertanya-tanya, dia ingin Orde Baru kembali bangkit atau bagaimana? 

Indonesia, sekarang, sedang ada di persimpangan jalan. Jika kita memilih jalan yang benar, kita akan membawa Indonesia pada kemajuan yang seharusnya. Tapi jika kita salah memilih jalan, Indonesia bisa kembali terperosok ke mimpi buruk masa lalu—orde barunya Orde Baru.

Semula, saya berpikir mendukung Ganjar Pranowo artinya mendukung orang yang tepat untuk memimpin negeri ini. Sekarang saya menyadari, alasannya bukan cuma itu. Karena mendukung Ganjar Pranowo juga sama artinya menjauhkan Indonesia dari kebangkitan Orde Baru dan despotisme.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14 November 2023.

Related

Hoeda's Note 7051584601777322441

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item