Bagaimana Proses Terbentuknya Planet?

Ilustrasi/kompas.com
Proses terbentuknya planet adalah bagian penting dalam evolusi tata surya kita. Planet-planet, termasuk Bumi, terbentuk melalui serangkaian peristiwa dan proses alamiah yang terjadi selama miliaran tahun. 

Pembentukan tata surya

Proses pembentukan planet dimulai dengan pembentukan tata surya. Tata surya kita terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari sebuah awan molekul gas dan debu besar di ruang angkasa, yang disebut Nebula Matahari. 

Nebula itu mengalami kontraksi gravitasi yang disebabkan oleh gangguan eksternal, seperti ledakan supernova, yang menyebabkan sebagian kecil materi dalam nebula berkumpul di pusat untuk membentuk proto-bintang, yang kemudian menjadi Matahari kita.

Pembentukan piringan protoplanet

Sementara Matahari terbentuk di pusat nebula, sebagian besar materi nebula tetap ada dalam bentuk piringan datar yang disebut piringan protoplanet. Piringan ini mengandung berbagai jenis materi, termasuk gas, debu, es, dan partikel-partikel padat lainnya. 

Partikel-partikel itu mulai saling bertabrakan dan bersatu di bawah pengaruh gravitasi, membentuk protoplanet, yaitu benda padat awal yang akan menjadi dasar bagi pembentukan planet.

Pertumbuhan protoplanet

Proses pertumbuhan protoplanet terjadi melalui akresi, yaitu tumbukan dan penggabungan partikel-partikel di dalam piringan protoplanet. Partikel yang lebih besar mulai menarik partikel-partikel yang lebih kecil secara gravitasi, dan protoplanet tumbuh dengan cepat. Proses ini terus berlangsung hingga protoplanet mencapai ukuran yang cukup besar untuk menjadi inti planet yang stabil.

Pembentukan planetesimal

Selama periode pertumbuhan protoplanet, beberapa protoplanet jadi cukup besar untuk menarik materi dari sekitarnya dan membentuk objek yang disebut planetesimal. Planetesimal adalah benda-benda padat dengan ukuran yang lebih besar daripada protoplanet, dan menjadi "bahan baku" bagi planet yang lebih besar yang akan datang.

Pembentukan planet

Planet terbentuk ketika beberapa planetesimal menggabungkan diri menjadi benda yang lebih besar dengan massa yang signifikan. Proses ini melibatkan tumbukan antara planetesimal dan penggabungan mereka secara gravitasi. 

Proses penggabungan ini berlangsung secara berulang-ulang dan membentuk inti planet. Inti planet kemudian menjadi dasar bagi planet untuk mengakumulasi lebih banyak materi, termasuk gas dan debu dari piringan protoplanet.

Akresi gas dan debu

Setelah inti planet terbentuk, planet tersebut mulai menarik materi dari piringan protoplanet yang tersisa, terutama gas dan debu. Proses akresi ini terus berlanjut selama jutaan tahun, dan akumulasi materi tersebut membentuk atmosfer planet. 

Karakteristik atmosfer planet bergantung pada sejumlah faktor, termasuk komposisi gas yang tersedia dalam piringan protoplanet dan jarak planet tersebut dari Matahari.

Pembentukan planet raksasa dan planet batu

Dalam tata surya kita, planet terbagi menjadi dua kelompok utama; planet raksasa (seperti Jupiter dan Saturnus) dan planet batu (seperti Bumi dan Mars). 

Planet raksasa terutama terdiri dari gas, sedangkan planet batu memiliki inti padat yang lebih besar dengan atmosfer yang relatif tipis. Perbedaan ini disebabkan oleh jarak planet tersebut dari Matahari dan suhu di piringan protoplanet saat mereka terbentuk.

Stabilisasi orbit dan perkembangan lanjutan

Setelah planet terbentuk, mereka mengalami periode perkembangan lanjutan. Ini mencakup stabilisasi orbit planet, pemantapan struktur dalam planet, dan perkembangan atmosfer dan permukaan. Proses-proses ini mempengaruhi kondisi planet, dan menentukan apakah mereka akan jadi planet yang mendukung kehidupan atau tidak.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Astronomi 1214126972106411739

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item