Apa yang Disebut Lempeng Tektonik?

Ilustrasi/beritautama.net
Lempeng tektonik adalah teori dasar dalam geologi, yang menjelaskan pergerakan dan interaksi lempeng-lempeng besar yang membentuk kerak Bumi. Teori ini memahami bahwa kerak Bumi terbagi dalam sejumlah besar lempeng yang bergerak di atas lapisan mantel yang lebih kental dan plastis. 

Pergerakan lempeng-lempeng ini menciptakan banyak fenomena geologis, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.

Dasar dari teori lempeng tektonik adalah bahwa kerak Bumi tidak terpisah atau diam, tetapi terus berubah secara dinamis. Lempeng-lempeng ini bergerak satu sama lain sebagai respons terhadap perubahan dalam mantel yang diakibatkan oleh panas bumi internal. Pergerakan lempeng dapat terjadi di tiga batas utama; divergen (mengalami pemisahan), konvergen (bertemu dan menyusup), dan transform (bergerak saling menjauh secara horizontal).

Batas divergen (Mid-ocean ridge): Pada batas divergen, lempeng-lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Di bawah laut, ini sering terjadi di tengah lautan, di sepanjang garis tengah samudra atau ridge. Saat lempeng-lempeng terpisah, magma dari mantel bumi naik ke atas, dan membentuk kerak baru di tengah lempengan, menciptakan gunung berapi bawah laut dan ridge.

Batas konvergen (Subduksi): Pada batas konvergen, lempeng-lempeng bertemu, dan salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain, fenomena ini dikenal sebagai subduksi. Di sini, lempeng yang lebih padat menyusup di bawah lempeng yang lebih ringan. Subduksi sering kali menciptakan zona gempa bumi, aktivitas vulkanik, dan palung laut dalam.

Batas transform (Patahan lempeng): Pada batas transform, lempeng-lempeng bergerak saling melewati satu sama lain secara horizontal. Gerakan ini menciptakan patahan, yang dikenal sebagai patahan lempeng atau sesar. Pergerakan ini bisa sangat cepat dan menyebabkan gempa bumi di sepanjang patahan.

Pergerakan lempeng tektonik menciptakan beberapa karakteristik geologis signifikan. Pembentukan gunung berapi dan ridge, seperti mid-atlantic ridge, terjadi di batas divergen. Pegunungan yang lebih tinggi dan lebih besar sering terbentuk di batas konvergen, seperti Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia. Batas transform sering dikaitkan dengan patahan besar seperti Patahan San Andreas di California.

Teori lempeng tektonik menjelaskan sejumlah besar fenomena geologis dan juga membantu memahami sejarah perubahan bentuk Bumi selama miliaran tahun. Konsep ini telah menjadi dasar bagi pemahaman ilmiah kita tentang dinamika kerak Bumi, dan merupakan landasan utama dalam geologi modern.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Nature 2788286663009089265

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item