Siapakah Pompey dalam Sejarah Romawi Kuno?

Ilustrasi/thecollector.com
Gnaeus Pompeius Magnus, yang lebih dikenal dengan nama Pompey, adalah tokoh penting dalam sejarah Romawi Kuno. Dia seorang jenderal dan politikus yang mengemban peran sentral dalam peristiwa-peristiwa besar selama zaman Republik Romawi, terutama dalam periode yang dikenal sebagai Perang Saudara Romawi. 

Pompey lahir pada tahun 106 SM di Republik Romawi. Dia berasal dari keluarga bangsawan, dan sejak muda menunjukkan bakat militer yang luar biasa. Salah satu prestasi awalnya adalah ketika menjadi jenderal muda yang sukses dalam perang melawan pemberontakan Sulla pada tahun 83 SM. Sulla adalah diktator Romawi yang berkuasa pada saat itu.

Peran dalam Perang Saudara Pertama

Salah satu momen paling penting dalam karier Pompey adalah ketika menjadi tokoh sentral dalam Perang Saudara Romawi Pertama (87-84 SM) melawan pasukan yang dipimpin oleh Gaius Marius dan Lucius Cornelius Sulla. 

Pada awalnya, Pompey bersekutu dengan Sulla dan membantu menghadapi Marius. Namun, setelah kematian Sulla pada tahun 78 SM, Pompey mendukung Senat Romawi dalam konflik dengan kelompok bangsawan yang lebih radikal.

Pada tahun 71 SM, Pompey meraih kesuksesan besar dalam perang melawan kaum pemberontak di Spanyol, dan mendapatkan julukan "Magnus" atau "Agung". Dia kembali ke Roma sebagai seorang jenderal yang sangat dihormati, dan memainkan peran penting dalam politik.

Peran dalam Triumvirate Pertama

Pada tahun 60 SM, Pompey bergabung dengan Julius Caesar dan Marcus Licinius Crassus dalam sebuah aliansi politik yang dikenal sebagai Triumvirate Pertama. Ini adalah aliansi yang sangat berpengaruh dalam politik Romawi pada saat itu. Pompey mendapat peran konsul pada tahun 70 SM dan melanjutkan sebagai gubernur Hispania selama beberapa tahun, di mana dia memperluas kendali Romawi di wilayah tersebut.

Setelah kematian Crassus pada tahun 53 SM, hubungan antara Pompey dan Caesar semakin memburuk. Konflik antara keduanya dipicu oleh perselisihan politik dan ambisi masing-masing. Pada tahun 49 SM, Senat Romawi mendukung Pompey dan memberikan perintah kepada Caesar untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan membubarkan pasukannya.

Peran dalam Perang Saudara Kedua

Ketika Caesar menolak perintah Senat dan memasuki Italia dengan pasukannya, Perang Saudara Romawi Kedua (49-45 SM) meletus. Pompey, yang memiliki dukungan banyak senator dan tentara, memimpin faksi konservatif Romawi yang melawan Caesar.

Pertempuran yang paling terkenal dalam perang ini adalah Pertempuran Farsalus pada tahun 48 SM, di mana pasukan Caesar mengalahkan pasukan Pompey. Pompey melarikan diri ke Mesir. Tetapi, saat tiba di sana, dia dibunuh atas perintah Raja Ptolemy XIII. Kematian Pompey menandai akhir perlawanan utama terhadap Julius Caesar dalam perang saudara ini.

Warisan dan dampak

Pompey adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Romawi, terutama dalam periode transisi dari Republik menuju Kekaisaran. Peran utamanya dalam perang saudara dengan Caesar mencerminkan konflik yang dalam antara faksi-faksi politik dan militer dalam Republik yang sudah lama terpecah-belah.

Meskipun Pompey kalah dalam perang ini, peranannya dalam sejarah Romawi tetap diingat. Keterlibatannya dalam politik dan militer membantu membentuk jalan menuju pemerintahan Kaisar Augustus dan berakhirnya masa Republik. 

Pompey juga dikenal sebagai salah satu jenderal terbesar dan terampil dalam sejarah Romawi. Namanya masih sering diingat dalam berbagai konteks, termasuk dalam karya sastra seperti "De Bello Civili" karya Julius Caesar, yang menggambarkan perang saudara antara Pompey dan Caesar.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 897451649672390430

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item