Siapa Roland Barthes, Apa Kontribusinya dalam Ilmu Pengetahuan?

Ilustrasi/sanglah-institute.org
Roland Barthes adalah seorang intelektual, kritikus sastra, dan filsuf Prancis yang memainkan peran penting dalam pengembangan teori sastra dan budaya pada abad ke-20. 

Lahir pada 12 November 1915 di Cherbourg, Prancis, dan meninggal pada 26 Maret 1980 di Paris, Barthes dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang semiotika, sastra, dan analisis budaya. 

Kehidupan dan pendidikan

Roland Barthes lahir dalam keluarga akademis Prancis. Ia mengenyam pendidikan di Universitas Sorbonne di Paris, mempelajari sastra dan bahasa klasik. Ia mendapatkan gelar doktor dalam sastra, dengan tesis tentang pengaruh retorika dalam puisi klasik. Pada awal kariernya, Barthes mengajar di berbagai universitas, termasuk di Universitas Alexandria di Mesir.

Pemikiran dan kontribusi

Semiotika: Salah satu kontribusi paling terkenal dari Roland Barthes adalah dalam bidang semiotika, yang merupakan studi tentang tanda dan simbol. Barthes sangat berpengaruh dalam mengembangkan konsep "semiotika" dan memadukan pemikiran Ferdinand de Saussure tentang linguistik struktural dengan analisis sastra dan budaya. 

Karyanya yang paling terkenal dalam semiotika adalah "Elemen-Elemen Semiotika", di mana ia membahas tiga tingkatan tanda; ikon, indeks, dan simbol. Barthes juga menggagas konsep "kode" dalam konteks bahasa dan budaya.

Kritik sastra: Barthes adalah seorang kritikus sastra terkenal yang menggabungkan pendekatan semiotik dalam analisis karyanya. Salah satu karya terpentingnya dalam kritik sastra adalah "Mythologies", yang menganalisis berbagai aspek budaya populer dan media massa, menyoroti bagaimana pesan-pesan ideologis disembunyikan dalam berbagai tanda sehari-hari.

Death of the Author (Kematian Pengarang): Barthes mengembangkan gagasan bahwa pembaca harus menjadi penafsir utama sebuah karya sastra, dan penulisnya harus "mati" dalam proses ini. Dalam esainya yang terkenal, berjudul "The Death of the Author" (1967), ia berpendapat bahwa makna suatu karya tidak tergantung pada niat atau identitas penulisnya, melainkan lebih pada bagaimana pembaca menafsirkannya.

Intertektualitas: Barthes memperkenalkan konsep intertektualitas, yang mengacu pada hubungan antara teks-teks yang berbeda dalam literatur dan budaya. Ia berpendapat bahwa setiap teks terbentuk oleh teks-teks lain yang telah ada sebelumnya, dan ini menghasilkan jaringan referensi yang kompleks dan beragam.

Semiologi mode: Barthes juga menerapkan semiotika pada analisis mode dan gaya, dalam buku "The Fashion System" (1967). Ia menyelidiki bagaimana busana dan mode dapat menjadi simbol-simbol yang membawa pesan-pesan sosial dan budaya yang dalam.

Karya terkenal

Selain karya yang sudah disebutkan di atas, Roland Barthes juga dikenal karena beberapa karya lain yang berpengaruh, termasuk:

"S/Z" (1970): Dalam buku ini, Barthes melakukan analisis mendalam terhadap cerita pendek "Sarrasine" karya Honoré de Balzac, dengan menggunakan pendekatan semiotika yang canggih.

"Camera Lucida" (1980): Buku ini merupakan refleksi Barthes tentang fotografi dan rasa nostalgia, yang dianggap sebagai karyanya yang paling pribadi dan emosional.

"The Pleasure of the Text" (1973): Buku ini membahas hubungan antara teks dan pembaca, serta konsep kenikmatan dalam membaca.

Warisan dan pengaruh

Roland Barthes dikenang sebagai salah satu pemikir terkemuka dalam sastra, semiotika, dan budaya. Kontribusinya yang kuat dalam analisis tanda, kritik sastra, dan pemikiran budaya, telah mempengaruhi berbagai disiplin ilmu, termasuk studi budaya, media, sastra bandingan, dan banyak lagi. Pemikiran-pemikirannya tentang "kematian pengarang" dan peran pembaca dalam menafsirkan teks telah merangsang pemikiran dan debat dalam dunia sastra dan humaniora. 

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 7740375874880682510

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item