Setelah Kritias Terbunuh, Siapa yang Menggantikannya?

Ilustrasi/osc.medcom.id

Setelah Kritias, pemimpin dari Fraksi Tiga Puluh Tirani di Athena, terbunuh dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 403 SM, pemimpin yang menggantikannya adalah Kallikratidas. Kallikratidas adalah mantan warga negara Sparta yang diangkat sebagai pemimpin atau nauarchos di Athena oleh pemerintah oligarki yang diwakili oleh Fraksi Tiga Puluh.

Kallikratidas terkenal karena perannya dalam mengembangkan armada Athena, dan memimpin pasukan di laut selama masa pemerintahan oligarki. Ia adalah pemimpin militer yang terampil dan dihormati, meskipun ia hanya memimpin singkat. Masa pemerintahannya sebagai pengganti Kritias juga berlangsung singkat karena situasi politik yang berubah dengan cepat pada saat itu.

Setelah beberapa bulan berkuasa, pemerintahan Fraksi Tiga Puluh di Athena semakin tidak stabil. Ketidakpuasan rakyat meluas, dan orang-orang dari berbagai fraksi dan lapisan masyarakat mulai menentang pemerintahan oligarki. Pada tahun 403 SM, pasukan prodemokrasi, yang dipimpin oleh Tisdias dan Thrasibulus, berhasil merebut kendali atas Athena, menggulingkan Fraksi Tiga Puluh, dan mengembalikan demokrasi.

Kallikratidas, pemimpin yang diangkat oleh Fraksi Tiga Puluh, tidak memiliki pengaruh yang signifikan setelah kejatuhan pemerintahan oligarki. Dengan demikian, dia tidak memiliki peran penting dalam periode demokrasi yang mengikuti. 

Segera setelah penggulingan pemerintahan Fraksi Tiga Puluh, yang disebut "Perdamaian Tahun 403 SM", Athena mengalami periode pemulihan politik dan upaya untuk mengatasi ketegangan dan ketidakstabilan politik yang telah merusak kota selama beberapa tahun.

Peristiwa ini adalah bagian dari kompleksitas perubahan politik yang terjadi di Athena selama periode yang disebut sebagai Perang Peloponnesos dan periode setelahnya. Sejumlah konflik internal dan perubahan politik yang radikal mempengaruhi perkembangan sejarah Athena dan Yunani kuno pada umumnya. Pemimpin seperti Kritias, Kallikratidas, dan tokoh lainnya menjadi bagian penting dalam proses politik yang tidak stabil selama periode ini.

Hmm... ada yang mau menambahkan?