Mengapa Teori Hugh Everett III Menimbulkan Kontroversi?

Ilustrasi/theconversation.com
Hugh Everett III (19 November 1930 - 19 Juli 1982) adalah seorang fisikawan dan ilmuwan matematika Amerika yang terkenal karena mengembangkan teori cabang banyak dalam fisika kuantum. Teorinya, yang juga dikenal sebagai "Interpretasi Everett" atau "Multiverse Theory", telah mendapatkan perhatian besar dalam dunia fisika dan filsafat sejak pertama kali diajukan pada 1957. 

Latar belakang dan pendidikan

Hugh Everett III lahir di Washington, D.C., Amerika Serikat. Ia menunjukkan bakat matematis sejak dini, yang mendorongnya untuk mengejar studi dalam bidang fisika. Everett menghadiri Universitas Virginia, dan memperoleh gelar sarjana dalam fisika pada 1953. 

Kemudian, ia melanjutkan studi di Universitas Princeton, yang merupakan salah satu pusat penelitian fisika kuantum terkemuka saat itu. Di bawah bimbingan fisikawan terkenal, John Archibald Wheeler, ia menyelesaikan tesis doktoralnya tentang "Teori Panjang Panjang untuk Elektron" pada 1956.

Teori Cabang Banyak (Many-Worlds Interpretation)

Pada 1957, ketika masih mahasiswa pascasarjana di Princeton, Hugh Everett III mengembangkan teori cabang banyak (Many-Worlds Interpretation, MWI) dalam fisika kuantum. Teori ini jadi salah satu interpretasi paling kontroversial tentang makna fisika kuantum dan realitas. 

MWI mengusulkan bahwa setiap kali suatu pengukuran atau pengamatan terjadi dalam fisika kuantum, alam semesta membagi diri jadi beberapa cabang, di mana semua hasil yang mungkin terjadi dalam situasi itu benar-benar terjadi di alam semesta yang berbeda secara paralel.

Misalnya, dalam percobaan interferensi dengan partikel cahaya, seperti percobaan celah ganda, MWI menyatakan bahwa dalam alam semesta ini partikel tersebut akan melewati kedua celah dan menghasilkan pola interferensi, tetapi, dalam alam semesta lain, partikel itu akan melewati salah satu celah atau yang lain dan menghasilkan sesuatu yang berbeda. 

Dengan kata lain, MWI mengandaikan bahwa semua hasil mungkin dalam eksperimen kuantum sebenarnya terjadi, tetapi dalam alam semesta yang berbeda. Ini menimbulkan gagasan bahwa ada banyak cabang alam semesta yang ada secara paralel.

Penerimaan dan kontroversi

Teori cabang banyak mendapat penerimaan terbatas pada awalnya dan bertentangan dengan interpretasi kopenhagen, yang pada saat itu dominan dalam fisika kuantum. Interpretasi Kopenhagen dikembangkan oleh fisikawan terkenal, seperti Niels Bohr dan Werner Heisenberg. 

Everett berpendapat bahwa MWI lebih sederhana dan konsisten dengan persamaan Schrödinger yang mendasari fisika kuantum. Meskipun awalnya mendapat sedikit perhatian, teori ini jadi lebih terkenal, dan mendapatkan dukungan dari fisikawan dan ilmuwan lainnya seiring berjalannya waktu.

Namun, teori ini juga menghadapi banyak kritik dan kontroversi. Beberapa fisikawan dan ilmuwan kuantum lainnya masih merasa sulit menerima ide bahwa alam semesta membagi diri dalam setiap pengukuran, dan mereka menganggap MWI sebagai interpretasi yang kurang konvensional dan lebih spekulatif dalam fisika kuantum.

Warisan

Meskipun teori cabang banyak menghasilkan diskusi sengit dalam dunia fisika dan filsafat, kontribusi Hugh Everett III dalam mengembangkan teori ini telah menjadikannya salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah fisika kuantum. Konsep-konsep yang dia ajukan dalam MWI telah mempengaruhi pandangan tentang realitas fisika kuantum, dan membantu memperdalam pemahaman tentang alam semesta.

Hugh Everett III meninggal pada usia yang relatif muda, 51 tahun, pada 1982. Meskipun teori cabang banyak tetap jadi topik diskusi dan penelitian yang kontroversial, warisannya dalam fisika kuantum tetap kuat, dan pemikirannya telah memberikan sumbangan yang berharga dalam eksplorasi realitas alam semesta pada tingkat yang sangat fundamental.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 1847175994038076904

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item