Mengapa Socrates Dihukum Mati?

Ilustrasi/pixabay.com
Socrates, filsuf Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM, dihukum mati oleh sistem hukum Athena, yaitu polis (kota-negara) tempat dia tinggal, atas sejumlah alasan yang berkaitan dengan aktivitas dan pandangan filsafatnya. 

Hukuman mati Socrates menjadi salah satu peristiwa yang paling terkenal dalam sejarah filsafat dan hukum, dan telah menjadi subjek pembahasan dan analisis yang mendalam.

Pengaruh dan aktivitas Socrates

Salah satu alasan utama di balik hukuman mati Socrates adalah pengaruh dan aktivitas filsafatnya yang kontroversial. Socrates adalah sosok yang unik dalam dunia filsafat karena ia tidak menulis karya filosofisnya sendiri. Sebaliknya, ia lebih dikenal melalui tulisan-tulisan muridnya, terutama Plato. Namun, metodenya dalam memimpin diskusi dan mendalami pengetahuan adalah hal yang sangat provokatif dan tidak selalu populer.

Socrates terkenal dengan metode dialektika, yaitu proses berpikir kritis melalui pertanyaan dan jawaban. Ia sering mendekati orang-orang di jalanan, dan berusaha merangsang pemikiran kritis dengan menanyakan pertanyaan yang mendalam dan menyulitkan. Namun, metode ini sering kali membuat orang tidak nyaman, dan terkadang merendahkan otoritas tradisional.

Kritik terhadap agama dan dewa-dewi

Salah satu tuduhan terhadap Socrates adalah penghinaan terhadap agama dan dewa-dewi Yunani. Menurut catatan sejarah, dia secara terbuka mempertanyakan keabsahan keyakinan agama Yunani dan dewa-dewi mereka. Ini sangat kontroversial dalam masyarakat yang sangat konservatif dan beragama seperti Athena.

Dalam salah satu kasus terkenal, Socrates dihukum mati karena dituduh memperkenalkan dewa-dewi baru yang tidak diakui oleh negara, dan menyebabkan ketidaksetiaan terhadap dewa-dewi tradisional. 

Beberapa sumber sejarah juga mencatat bahwa Socrates mengaku memiliki "daimonion", suara batin atau roh penuntun yang sering dia dengar, dan yang dia yakini memberinya petunjuk dalam hidupnya. Ini dianggap sebagai tindakan penghinaan terhadap dewa-dewi oleh para penuntutnya.

Peran dalam pengajaran anak muda

Socrates sering kali mendekati para pemuda Athena dan berusaha mendidik mereka. Meski ini mungkin terdengar tindakan mulia, namun beberapa orang menyalahkan Socrates karena mengajar anak muda tanpa memungkinkan mereka untuk memiliki kepatuhan yang tulus terhadap otoritas dan tradisi agama.

Hal itu membuat para pemuda terpengaruh oleh pemikiran kritis Socrates, yang kemudian bisa menghasilkan ketidakstabilan sosial dan politik. Para pendukung hukuman mati Socrates menganggap bahwa tindakannya mengancam stabilitas masyarakat.

Politik dan perubahan rezim di Athena

Pada masa hidup Socrates, Athena mengalami perubahan rezim politik. Pada satu waktu, Athena adalah demokrasi, tetapi kemudian berubah menjadi rezim oligarki yang lebih otoriter. Socrates dituduh memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang mendukung rezim oligarki.

Ketika demokrasi dikembalikan di Athena setelah jatuhnya rezim oligarki, Socrates dihadapkan pada pengadilan dan dituduh telah berkontribusi terhadap perubahan politik yang merugikan. Para penuntutnya mengklaim bahwa dia telah merusak pemuda dengan pemikiran kritisnya, yang akhirnya memicu pergolakan sosial dan politik di Athena.

Pembelaan dan hukuman mati Socrates

Socrates diadili dalam pengadilan umum Athena, dan, di peradilan tersebut, dia membela diri secara tegas dan tetap setia pada prinsip-prinsipnya. Namun, ketika ditanya tentang hukuman yang seharusnya ia terima, Socrates menolak untuk tunduk dan meminta hukuman alternatif yang tidak akan menghina prinsip-prinsipnya.

Para juri memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadapnya dengan meminum racun yang dikenal sebagai "kona". Socrates menerima hukuman mati itu tanpa perlawanan, dan meminum racun dengan tenang. Kematiannya telah menjadi salah satu momen paling terkenal dalam sejarah filsafat, di mana ia memilih untuk mati sebagai bentuk keteguhan prinsip dan kesetiaannya terhadap kebenaran.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 5113082565934495405

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item