Mengapa Sabun Menghasilkan Gelembung?

Ilustrasi/republika.co.id
Sabun adalah bahan yang dikenal karena kemampuannya menghasilkan gelembung ketika digunakan untuk mencuci tangan, wajah, atau tubuh. Fenomena ini terkait dengan sifat kimia dan fisik sabun, serta bagaimana sabun berinteraksi dengan air dan udara. 

Sifat kimia sabun

Sabun adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai surfaktan atau agen permukaan aktif. Surfaktan adalah senyawa yang memiliki bagian hidrofilik (menarik air) dan bagian hidrofobik (menarik minyak atau lemak). Struktur kimia sabun memungkinkannya untuk menghubungkan dua hal yang biasanya tidak campur, yaitu air dan minyak.

Air dan minyak yang tidak campur

Salah satu alasan utama mengapa sabun menghasilkan gelembung adalah bahwa ia memfasilitasi pencampuran antara air dan minyak. Air dan minyak adalah dua cairan yang tidak akan larut satu sama lain secara alami, karena perbedaan sifat kimianya. 

Air adalah molekul polar dengan bagian yang bermuatan positif dan negatif, sementara minyak adalah molekul nonpolar. Molekul polar cenderung berinteraksi dengan molekul polar lainnya, sedangkan molekul nonpolar cenderung berinteraksi dengan molekul nonpolar. Inilah sebabnya mengapa air dan minyak tidak bercampur dan membentuk dua lapisan yang terpisah.

Bagaimana sabun berkerja

Ketika sabun diterapkan ke permukaan yang kotor, seperti tangan yang terkena minyak atau kotoran, bagian hidrofobik dari molekul sabun akan menempel pada minyak atau kotoran tersebut, sementara bagian hidrofilik akan menghadap keluar ke arah air. 

Hal itu menciptakan struktur yang disebut "micelle", di mana molekul-molekul sabun mengelilingi minyak atau kotoran, dan menjauhkannya dari permukaan yang dicuci. Ini memungkinkan minyak atau kotoran tersebut larut dalam air dan tercuci.

Pembentukan gelembung

Proses yang sama terjadi ketika sabun digunakan untuk mencuci tangan, wajah, atau tubuh. Ketika kita menggosok sabun dengan air, molekul-molekul sabun menghasilkan micelle yang mengelilingi kotoran atau minyak yang ada di permukaan kulit. 

Ketika kita menggerakkan tangan atau menghasilkan gesekan dengan menggunakan sabun, micelle tersebut juga dapat menangkap sejumlah udara, dan ini adalah awal pembentukan gelembung.

Gelembung yang terbentuk terdiri dari lapisan sabun tipis yang mengelilingi udara. Di dalam gelembung, bagian hidrofobik dari molekul sabun menghadap ke dalam dan bertemu dengan udara di dalam gelembung, sementara bagian hidrofilik menghadap ke luar dan berinteraksi dengan air. 

Hal itu lalu menciptakan permukaan yang berpotensi berlapis-lapis, dan karena itu gelembung sabun jadi stabil. Gelembung juga dapat berinteraksi satu sama lain dan menggabungkan, membentuk gelembung yang lebih besar.

Stabilisasi gelembung

Selain sifat kimia sabun yang memungkinkan pembentukan gelembung, ada faktor-faktor lain yang berperan dalam stabilisasi gelembung. Salah satunya adalah tekanan permukaan. Sabun menurunkan tegangan permukaan air, yang membuat air lebih mampu memegang bentuk gelembung. Hal ini juga memungkinkan gelembung untuk bertahan lebih lama sebelum pecah.

Ukuran dan bentuk gelembung

Ukuran dan bentuk gelembung dapat bervariasi, tergantung pada sejumlah faktor, termasuk berapa banyak sabun yang digunakan, seberapa banyak udara yang terperangkap, dan bagaimana gelembung tersebut dihasilkan. 

Ketika kita mengembangkan gelembung dengan tangan, misalnya, kita memasukkan banyak udara ke dalam gelembung, dan ini dapat menghasilkan gelembung yang besar dan bulat.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Sains 7075555381030821197

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item