Mengapa Anak Kecil Kadang Mendekat Pada Orang Asing?
https://www.belajarsampaimati.com/2023/10/mengapa-anak-kecil-kadang-mendekat-pada.html
Ilustrasi/sonora.id |
Perilaku anak-anak yang bisa mendekat dan jadi akrab dengan orang dewasa yang asing baginya, dan di sisi lain menjauhi atau enggan mendekat pada orang dewasa lainnya, dapat dijelaskan dengan berbagai teori yang melibatkan psikologi anak. Dua teori yang relevan dalam konteks ini adalah "Teori Keterikatan" (Attachment Theory) oleh John Bowlby, dan "Teori Pertukaran Sosial" (Social Exchange Theory).
Teori Keterikatan (Attachment Theory)
Teori keterikatan dikemukakan oleh John Bowlby dan berkaitan dengan perkembangan ikatan emosional antara anak dan orang dewasa, khususnya dengan figur perawat atau orang tua.
Menurut teori ini, anak-anak cenderung membentuk ikatan emosional yang kuat dengan individu yang merawat mereka secara konsisten dan memberikan perhatian, dukungan, dan rasa aman. Ketika anak mendekati orang dewasa yang asing, perilaku ini bisa mencerminkan upaya untuk mencari perhatian dan perasaan aman.
Namun, mengapa anak-anak mungkin menolak atau menjauhi orang dewasa lainnya, mungkin terkait dengan ide bahwa anak memiliki ikatan khusus dengan figur perawat utama mereka. Mereka mungkin merasa nyaman hanya dengan orang dewasa yang sudah dikenal dan memiliki hubungan keterikatan yang kuat. Orang dewasa lainnya mungkin dianggap sebagai "asing" dalam hal keterikatan, sehingga anak enggan mendekati mereka.
Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)
Teori pertukaran sosial melibatkan konsep bahwa manusia cenderung menjalin hubungan dengan individu lain berdasarkan pertukaran sosial yang menguntungkan.
Dalam konteks anak-anak, mereka dapat merasa bahwa mendekati dan akrab dengan orang dewasa yang asing mungkin menguntungkan mereka, misalnya dalam bentuk perhatian, pujian, atau penghargaan. Karena itu, mereka mungkin lebih terbuka terhadap orang dewasa asing yang memberikan perasaan positif ini.
Di sisi lain, mereka mungkin menjauhi orang dewasa lainnya yang tidak memberikan perasaan positif yang sama. Ini bisa menjadi strategi anak untuk mengoptimalkan hubungan sosial mereka dengan mengalokasikan sumber daya emosional dan interaksinya kepada orang dewasa yang memberikan lebih banyak "balasan investasi" dalam bentuk dukungan emosional.
Perilaku anak-anak dalam mendekati dan menjauhi orang dewasa mungkin juga dipengaruhi oleh faktor-faktor individu seperti pengalaman sebelumnya, tingkat kenyamanan anak, dan temperamen mereka. Beberapa anak mungkin lebih bersahaja dan mudah mendekati orang dewasa, sementara yang lain mungkin lebih pemalu dan lebih berhati-hati dalam interaksi mereka.
Perkembangan anak adalah proses yang dinamis, dan perilaku mereka terhadap orang dewasa dapat berubah seiring waktu, terutama saat mereka tumbuh dan mengalami perkembangan sosial, emosional, dan kognitif yang lebih lanjut. Selain itu, peran orang dewasa dalam membangun hubungan yang sehat dan positif dengan anak sangat penting untuk memahami dan menghormati kebutuhan mereka dalam hal interaksi sosial.
Hmm... ada yang mau menambahkan?