Mengapa Ada Jalur Kereta Api Sangat Berliku-liku?

Ilustrasi/tribunnews.com
Jalur kereta api yang berliku-liku, dan berbeda dari jalur kereta umumnya yang relatif lurus, sering kali terjadi karena sejumlah faktor geografis, sejarah, teknis, dan ekonomi yang mempengaruhi perencanaan dan pembangunan jalur tersebut. 

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi jalur kereta api adalah topografi dan geografi wilayah yang dilewati. Ohio dan Indiana, misalnya, memiliki beragam medan, termasuk perbukitan, sungai, dan lembah. Untuk menghindari tanjakan yang terlalu curam dan melintasi sungai, jalur kereta harus mengikuti jalur yang lebih berkelok-kelok yang mengikuti kontur alam. Ini berarti ada banyak tikungan dan kelokan dalam jalur.

Sejarah pembangunan kereta api

Jalur kereta api sering kali mengikuti rute yang awalnya dirancang dan dibangun pada abad ke-19, ketika teknologi dan pemahaman tentang topografi tidak sebaik sekarang. Pada saat itu, insinyur kereta api harus mengatasi hambatan geografis dengan cara yang tersedia pada masa itu. Ini bisa mengarah pada pembangunan jalur yang berkelok-kelok untuk mengakomodasi medan yang sulit.

Jalur yang ada sejak lama

Beberapa jalur kereta api, misalnya di wilayah Ohio dan Indiana, adalah jalur yang sudah ada sejak lama, mungkin lebih dari satu abad yang lalu. Jalur-jalur ini mungkin tidak pernah mengalami modernisasi besar-besaran yang dapat merampingkan atau memperbaiki jalur, sehingga tetap mengikuti rute historis yang berliku.

Pembangunan rel ganda

Dalam beberapa kasus, rel kereta api ganda dapat mempengaruhi jalur yang berkelok-kelok. Ketika jalur kereta api awalnya dibangun, ruang yang tersedia mungkin terbatas, dan jalur ganda mungkin dibangun di sisi jalur yang ada. Hal ini dapat menyebabkan jalur yang berliku, agar memungkinkan jalur ganda yang lebih lurus.

Ketidaksesuaian dengan standar modern

Jalur kereta yang lebih tua mungkin tidak memenuhi standar modern untuk ketajaman tikungan dan tingkat kemiringan. Namun, memodernisasi jalur kereta api yang ada bisa menjadi tugas yang mahal dan rumit, dan ada juga keterbatasan ruang yang tersedia untuk perbaikan.

Kepentingan ekonomi

Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi jalur kereta api. Jika jalur yang berliku tetap berfungsi dengan baik dan memadai dalam melayani kebutuhan pengangkutan, mungkin tidak ada insentif ekonomi yang cukup untuk menginvestasikan dana besar untuk merombak atau memperbaiki jalur.

Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah dan regulasi juga dapat mempengaruhi pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta. Terkadang, ada tekanan politik atau hambatan regulasi yang mungkin membuat sulit atau mahal untuk mengubah jalur yang sudah ada.

Kurangnya kemajuan teknologi

Meskipun teknologi kereta api telah berkembang pesat, tidak semua jalur kereta api telah mengadopsi teknologi terbaru yang memungkinkan kereta untuk beroperasi pada kecepatan tinggi dan dalam tikungan yang lebih tajam. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jalur berkelok-kelok.

Kebutuhan lokal

Beberapa jalur kereta api mungkin menghubungkan lokasi-lokasi yang penting dari segi ekonomi atau logistik, tetapi terletak di wilayah yang memiliki tantangan geografis tertentu. Dalam kasus seperti itu, jalur kereta api mungkin mempertimbangkan kepentingan lokal dan menyesuaikan jalur untuk melayani kebutuhan tersebut.

Hmm... ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 6871521318109185379

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item